"Menyebarluaskan Pengetahuan..."

Inilah 4 Faktor Pemicu Stress di Dunia Kerja

Dalam sebuah training motivasi tentang peningkatan layanan prima di sebuah perusahaan, dr. Arief Alamsyah menjelaskan 4 faktor yang dapat memicu stress dan kondisi emosi yang tidak stabil di dunia kerja. Bagi HRD Manager penting untuk mengetahui faktor-faktor tersebut, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan produktif.

Peneliti percaya bahwa ada 4 faktor yang memperbesar peluang terjadinya stress di dunia kerja, dan mereka mempopulerkannya sebagai HALT Factor. Nama yang unik ya, mengingat HALT sendiri adalah istilah komputer yang menggambarkan kondisi dimana komputer menghentikan proses komputasi yang biasanya disebabkan oleh overheating (komponen2nya terlalu panas). Bisa jadi manusia juga akan mengalami kondisi HALT jika dibiarkan memproses beban diluar kemampuannya. Apa saja HALT Factor itu? Ini dia

1. Hungry
Atau kondisi lapar. Lapar memang dapat menurunkan konsentrasi dan menghambat produktifitas karyawan. Maka tidak heran jika biasanya perusahaan memberikan makan siang secara gratis dalam bentuk ransum. Di kantor-kantor berbasis kreatifitas yang sangat menghargai SDM seperti KASKUS, karyawan bisa bebas pesan makanan dan minuman apa saja di kafetaria. Desain interior kafe juga diseting senyaman mungkin demi memanjakan karyawannya.

Selain menurunkan konsentrasi, lapar juga dapat menjadi pemicu stress dan meningkatkan sensitifitas emosional. Itulah mengapa salah satu latihan untuk mengendalikan amarah adalah dengan berpuasa. Bahkan umat islam setiap tahun berpuasa bukan hanya untuk menahan lapar, tapi juga mengendalikan emosi. Karena level mengendalikan emosi yang paling sulit itu adalah ketika dalam kondisi lapar.

2. Angry
Atau kondisi marah. Marah adalah faktor utama yang memicu gejolak emosi. Bisa jadi karena bos sering marah-marah, karyawan akhirnya menjadi tidak produktif. Karena produktifitasnya hanya menunggu dicambuk atasan, sedang jika atasan tidak ada, kesempatan untuk kembali malas lagi.

Jika karyawan anda tidak produktif solusinya bukan dengan memarahinya, namun dengan sesi konseling dan coaching. Menggali akar masalah dan menemukan solusi yang tepat untuk mereka. Konseling dan coaching sendiri membutuhkan skill khusus dan perlu dilatih. Inspiera memiliki produk pelatihan untuk menunjang kebutuhan Anda dalam melatih kemampuan pimpinan/manager/supervisor dalam mengcoaching team yang dia pimpin. Pelatihan itu bertajuk Performance Coaching. Pengen tahu apa itu Performance Coaching?

3. Lonely
Atau merasa kesepian. Hati-hati yang jomblo… Hehe. Perasaan lonely bukan hanya disebabkan oleh kondisi melajang akut, hehe, tapi bisa juga disebabkan oleh ketidakmampuan seorang karyawan dalam bersosialisasi dengan rekan kerjanya. Mungkin dia tidak sedang diacuhkan atau diasingkan secara sengaja oleh rekan kerjanya, tapi bisa jadi kondisi kerja yang berorientasi pada tujuan tanpa adanya kehangatan hubungan antar pekerja bisa menyebabkan karyawan tidak memiliki partner untuk bertukar pendapat sehingga merasa kesepian.

Solusi dari permasalahan ini adalah dengan menciptakan persahabatan yang akrab antar pekerja, lebih bagus kalau bisa lintas divisi. Namun jika waktu terbatas minimal bisa aktif berinteraksi dengan rekan kerja satu ruangan. Anda bisa coba mengadakan Corporate Gathering sebagai reward atas kerja keras karyawan selama 1 tahun terakhir, sekaligus membangun keakraban di antara mereka.

4. Tiredness
Atau kondisi lelah, adalah penyebab terbesar ketidaksatabilan emosi. Untuk meningkatkan produktifitas karyawan, pastikan ada alokasi waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan energi saat penat bekerja. Itulah mengapa satpam-satpam di bank selalu ramah melayani dilengkapi dengan seuntai senyum manis memandu keperluan transaksi Anda. Rahasianya adalah, para satpam itu ada pergantian personil setiap 30 menit sekali, sehingga kondisi mereka selalu fresh ketika melayani Anda.

Sudah tahu kan 4 hal yang memicu stres dan mempengaruhi produktifitas di dunia kerja. Sekarang ciptakanlah kondisi yang ideal dengan mengurangi kemungkinan timbulnya 4 faktor tersebut, Semoga karyawan anda semakin betah dan produktif di kantor. (SUMBER)









Bagikan: