Berikut gambaran singkat ketiga gaya belajar tersebut:
1. ANAK TIPE VISUAL
CIRI UMUM
• Lebih mudah mengingat dengan melihat.
• Lebih suka membaca.
• Lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar.
• Peka akan warna dan cukup paham akan artistik.
• Duduk tenang saat belajar di tengah situasi ribut dan ramai tanpa merasa terganggu.
• Tertarik pada seni lukis, pahat, dan gambar.
• Melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang mengajar.
• Mudah menghafal tempat dan lokasi.
KENDALA TIPE VISUAL
• Tak suka berbicara di depan kelompok atau mendengarkan orang lain.
• Tahu apa yang harus dikatakan, tapi tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.
• Terlambat menyalin pelajaran di papan tulis, dan tulisan tangannya berantakan tak terbaca.
• Sering kali lupa jika menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.
• Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan.
• Agak sulit menyimak dan memahami isi pembicaraan.
CARA MENSTIMULASI
• Gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran.
• Perangkat grafis bisa berupa film, slide, ilustrasi, coretan, atau kartu gambar.
• Mintalah untuk membayangkan obyek atau materi yang sedang dipelajari.
2. ANAK TIPE AUDITORI
CIRI UMUM
• Mudah ingat apa yang didengar.
• Senang dibacakan atau mendengarkan.
• Pandai bercerita dan senang membaca dengan suara keras.
• Lebih menyukai humor lisan ketimbang membaca buku.
• Senang berdiskusi, bicara, atau menjelaskan secara panjang-lebar.
• Menyenangi seni musik.
• Mudah mempelajari bahasa asing.
KENDALA TIPE AUDITORI
• Cenderung banyak omong.
• Tak bisa belajar dalam suasana berisik.
• Kurang tertarik pada hal-hal baru.
CARA MENSTIMULASI
• Bekali tape recorder untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah.
• Libatkan diri dalam kegiatan diskusi.
• Lakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar.
• Rekamlah ide dan pikiran sebelum dituangkan dalam bentuk tulisan.
3. ANAK TIPE KINESTETIK
CIRI UMUM
• Gemar menyentuh segala sesuatu.
• Aktif mengerjakan sesuatu yang memakai tangannya.
• Suka menggunakan obyek nyata sebagai alat bantu belajar.
• Menyukai gerak fisik dan memiliki koordinasi tubuh yang baik.
• Membaca dengan menunjuk kata-kata dengan jari tangan.
• Menghafal sesuatu dengan melihat langsung.
• Unggul dalam pelajaran olahraga.
• Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu (peragaan) ketimbang penjelasan.
• Cenderung menggunakan gerak tubuh untuk mengungkapkan sesuatu.
KENDALA TIPE KINESTETIK
• Sulit mempelajari hal abstrak, seperti matematika atau peta.
• Tak bisa belajar di sekolah yang bergaya konvensional.
• Energinya cukup tinggi, dan jika tidak disalurkan, akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya.
CARA MENSTIMULASI
• Masukkan ke sekolah yang menganut sistem active learning.
• Belajar memakai model peraga, misal belajar di laboratorium.
• Diberikan aktivitas fisik, seperti olahraga atau menari.
Ada sedikit revisi (pemambahan/perubahan) pada redaksi artikel ini. Namun tanpa mengurangi esensi pesan artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat.
• Lebih mudah mengingat dengan melihat.
• Lebih suka membaca.
• Lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar.
• Peka akan warna dan cukup paham akan artistik.
• Duduk tenang saat belajar di tengah situasi ribut dan ramai tanpa merasa terganggu.
• Tertarik pada seni lukis, pahat, dan gambar.
• Melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang mengajar.
• Mudah menghafal tempat dan lokasi.
KENDALA TIPE VISUAL
• Tak suka berbicara di depan kelompok atau mendengarkan orang lain.
• Tahu apa yang harus dikatakan, tapi tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.
• Terlambat menyalin pelajaran di papan tulis, dan tulisan tangannya berantakan tak terbaca.
• Sering kali lupa jika menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.
• Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan.
• Agak sulit menyimak dan memahami isi pembicaraan.
CARA MENSTIMULASI
• Gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran.
• Perangkat grafis bisa berupa film, slide, ilustrasi, coretan, atau kartu gambar.
• Mintalah untuk membayangkan obyek atau materi yang sedang dipelajari.
2. ANAK TIPE AUDITORI
CIRI UMUM
• Mudah ingat apa yang didengar.
• Senang dibacakan atau mendengarkan.
• Pandai bercerita dan senang membaca dengan suara keras.
• Lebih menyukai humor lisan ketimbang membaca buku.
• Senang berdiskusi, bicara, atau menjelaskan secara panjang-lebar.
• Menyenangi seni musik.
• Mudah mempelajari bahasa asing.
KENDALA TIPE AUDITORI
• Cenderung banyak omong.
• Tak bisa belajar dalam suasana berisik.
• Kurang tertarik pada hal-hal baru.
CARA MENSTIMULASI
• Bekali tape recorder untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah.
• Libatkan diri dalam kegiatan diskusi.
• Lakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar.
• Rekamlah ide dan pikiran sebelum dituangkan dalam bentuk tulisan.
3. ANAK TIPE KINESTETIK
CIRI UMUM
• Gemar menyentuh segala sesuatu.
• Aktif mengerjakan sesuatu yang memakai tangannya.
• Suka menggunakan obyek nyata sebagai alat bantu belajar.
• Menyukai gerak fisik dan memiliki koordinasi tubuh yang baik.
• Membaca dengan menunjuk kata-kata dengan jari tangan.
• Menghafal sesuatu dengan melihat langsung.
• Unggul dalam pelajaran olahraga.
• Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu (peragaan) ketimbang penjelasan.
• Cenderung menggunakan gerak tubuh untuk mengungkapkan sesuatu.
KENDALA TIPE KINESTETIK
• Sulit mempelajari hal abstrak, seperti matematika atau peta.
• Tak bisa belajar di sekolah yang bergaya konvensional.
• Energinya cukup tinggi, dan jika tidak disalurkan, akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya.
CARA MENSTIMULASI
• Masukkan ke sekolah yang menganut sistem active learning.
• Belajar memakai model peraga, misal belajar di laboratorium.
• Diberikan aktivitas fisik, seperti olahraga atau menari.
Ada sedikit revisi (pemambahan/perubahan) pada redaksi artikel ini. Namun tanpa mengurangi esensi pesan artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat.
REFERENSI:
DePorter, Bobby. 2007. Quantum Learning. Bandung: Mizan pustaka
Gunawan, Adi W. 2006. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka utama
Raharjo, Sakti. 2007. Funtactics. Bandung: Syamil
Rose, Colin. 2006. Accelerated Learning. Bandung: Nuansa
Santoso, Arif. 2014. Jurus Sang Guru. Surabaya: Kualita Mediatama