Berikut overview dari hasil survey tersebut:
1st: Interpersonal and communication skills (both written and oral)
2nd: Passion / Knowledge of the industry / drive / commitment / attitude
3rd: Critical reasoning and analytical skills / Problem solving / lateral thinking / technical skills
4th: Calibre of academic results
5th: Teamwork skills
6th: Work experience
7th: Cultural alignment / values fit
8th: Emotional intelligence (including self-awareness, strength of character, confidence motivation)
9th: Leadership skills
10th: Intra and extracurricular activities
Hampir ¾ dari perusahaan tersebut memilih interpersonal and communication skills sebagai skill yang paling diharapkan. Peringkat kedua adalah Commitment and Industry knowledge yang dipilih oleh ½ dari perusahaan yang disurvey, kemudian disusul oleh skill tentang Analytical / problem solving di peringkat ketiga.
Dari hasil survey ini memberikan sebuah gambaran tentang kebutuhan perusahaan (di Australia terutama) yang bisa diantisipasi oleh para lulusan baru. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diingat bahwa walaupun telah dilakukan perangkingan terhadap skills tersebut, hal ini bukan berarti bahwa skill yang ada di rangking besar kemudian menjadi tidak penting untuk dikejar. Rule of thumb-nya adalah setidaknya para pencari kerja harus tetap memiliki skill-skill lainya dalam taraf standard.
Terlebih lagi, peringkat dari skill tersebut dapat berubah drastic bila kita melihat pada jenis industry yang lebih spesifik (hal ini tidak dilakukan dalam survey oleh GCA). Akan ada perbedaan yang significant dari hasil survey yg diperoleh bila dilakukan pada 2 perusahaan yang berbeda jenis servicenya, misal: perusahaan customer good dengan klinik patologi misalnya.
Oleh karena itu adalah hal yang disarankan bagi para pelamar kerja untuk memulai menjalin komunikasi dengan teman atau kenalan yang pernah melakukn proses recruitmen dair perusahaan yang dituju, bahkan kalau perlu langsung bertanya kepada contact person dari perusahaan tersebut mengenai skill atau kompetensi yang dibutuhkan (misal dalam acara bursa kerja).
Yang menarik adalah, proses untuk mencari informasi tentang skill atau kompetensi yang dicari oleh perusahaan semakin awal dilakukan maka akan semakin baik. Mudah saja logikanya, apabila kita bisa mengetahui gap of skills or competencies yang ada pada diri kita sedini mungkin, maka kita akan punya lebih banyak waktu untuk memperolehnya. Atau juga, semakin awal kita mengetahui company yang sesuai dengan strength factors kita maka kita akan semakin confident untuk mendorongnya lebih jauh.
Sebagai penutup dari tulisan pendek ini, berikut ini ada tips untuk mencari kerja dengan lebih efektif:
1. Start Early
Miliki berbagai skill atau kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja sejak pertama kali Anda mengawali kuliah Anda. Hal ini bisa Anda peroleh dari mata kuliah, kerja praktek dan tentu saja berbagai aktifitas organisasi di kampus maupun di luar kampus (training atau workshop).
2. Visit your careers service
Layanan Karir ini banyak dijumpai di tiap-tiap kampus di Indonesia sekarang ini, mereka banyak menyediakan informasi lowongan kerja dan program-program self development. Sekali lagi, jangan menunggu menjelang lulus atau setelah lulus untuk mengujungi career service, tapi semakin cepat memperoleh informasi maka akan semakin besar kesempatan bagi Anda untuk meraihnya.
3. Do your research
Amati, pelajari dan teliti perusahaan yang Anda minati. Semakin Anda mengenalnya maka semakin Anda akan tahu bagaimana cara memasukinya.
4. Network
Mulailah untuk membangun network diantara teman Anda ataupun kenalan Anda. Manfaatkan jejaring social seperti facebook, twitter dsb. Dari network yang terbangun dengan baik, kita akan memperoleh berbagai informasi yang berguna dalam dunia kerja nanti.
5. Your Application
Buatlah document lamaran kerja Anda dengan ‘sempurna’, karena jangan ambil resiko, siapa tahu staff recruitment dari perusahaan tersebut adalah type orang yang akan melakukan “judge the book from its cover”. Give the best !
6. Marketing Yourself
Kesan pertama akan menentukan dalama proses recruitment yang kompetitif, oleh karena jadilah pribadi yang ‘layak untuk direcrut’, lebih professional, lebih percaya diri. Perbaiki semua jalur koneksi yang mungkin antara Anda dengan perusahaan yang akan meneliti Anda, seperti jejaring social, voicemail box Anda dsb.
7. Interview and Selection
Selalu melakukan persiapan yang terbaik. Perbedaan antara pelamar yang berhasil dengan yang gagal seringkali adalah kesiapan diri, terutama mental. Oleh karena latihan, latihan dan latihan!
8. Smile and Have Fun
Proses mencari kerja itu memang seringkali tidka mudah, oleh karena itu nikmati saja prosesnya, karena akan banyak pelajaran darinya. Dan yang paling penting berdoa
Semoga artikel ini memberi manfaat bagi Anda yang membaca, terutama bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia nyata.
Wassalam.
Dikutip dari Facebook Eko Andi Suryo (Engineering Faculty - University of Brawijaya, dan Trainer)
2nd: Passion / Knowledge of the industry / drive / commitment / attitude
3rd: Critical reasoning and analytical skills / Problem solving / lateral thinking / technical skills
4th: Calibre of academic results
5th: Teamwork skills
6th: Work experience
7th: Cultural alignment / values fit
8th: Emotional intelligence (including self-awareness, strength of character, confidence motivation)
9th: Leadership skills
10th: Intra and extracurricular activities
Hampir ¾ dari perusahaan tersebut memilih interpersonal and communication skills sebagai skill yang paling diharapkan. Peringkat kedua adalah Commitment and Industry knowledge yang dipilih oleh ½ dari perusahaan yang disurvey, kemudian disusul oleh skill tentang Analytical / problem solving di peringkat ketiga.
Dari hasil survey ini memberikan sebuah gambaran tentang kebutuhan perusahaan (di Australia terutama) yang bisa diantisipasi oleh para lulusan baru. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diingat bahwa walaupun telah dilakukan perangkingan terhadap skills tersebut, hal ini bukan berarti bahwa skill yang ada di rangking besar kemudian menjadi tidak penting untuk dikejar. Rule of thumb-nya adalah setidaknya para pencari kerja harus tetap memiliki skill-skill lainya dalam taraf standard.
Terlebih lagi, peringkat dari skill tersebut dapat berubah drastic bila kita melihat pada jenis industry yang lebih spesifik (hal ini tidak dilakukan dalam survey oleh GCA). Akan ada perbedaan yang significant dari hasil survey yg diperoleh bila dilakukan pada 2 perusahaan yang berbeda jenis servicenya, misal: perusahaan customer good dengan klinik patologi misalnya.
Oleh karena itu adalah hal yang disarankan bagi para pelamar kerja untuk memulai menjalin komunikasi dengan teman atau kenalan yang pernah melakukn proses recruitmen dair perusahaan yang dituju, bahkan kalau perlu langsung bertanya kepada contact person dari perusahaan tersebut mengenai skill atau kompetensi yang dibutuhkan (misal dalam acara bursa kerja).
Yang menarik adalah, proses untuk mencari informasi tentang skill atau kompetensi yang dicari oleh perusahaan semakin awal dilakukan maka akan semakin baik. Mudah saja logikanya, apabila kita bisa mengetahui gap of skills or competencies yang ada pada diri kita sedini mungkin, maka kita akan punya lebih banyak waktu untuk memperolehnya. Atau juga, semakin awal kita mengetahui company yang sesuai dengan strength factors kita maka kita akan semakin confident untuk mendorongnya lebih jauh.
Sebagai penutup dari tulisan pendek ini, berikut ini ada tips untuk mencari kerja dengan lebih efektif:
1. Start Early
Miliki berbagai skill atau kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja sejak pertama kali Anda mengawali kuliah Anda. Hal ini bisa Anda peroleh dari mata kuliah, kerja praktek dan tentu saja berbagai aktifitas organisasi di kampus maupun di luar kampus (training atau workshop).
2. Visit your careers service
Layanan Karir ini banyak dijumpai di tiap-tiap kampus di Indonesia sekarang ini, mereka banyak menyediakan informasi lowongan kerja dan program-program self development. Sekali lagi, jangan menunggu menjelang lulus atau setelah lulus untuk mengujungi career service, tapi semakin cepat memperoleh informasi maka akan semakin besar kesempatan bagi Anda untuk meraihnya.
3. Do your research
Amati, pelajari dan teliti perusahaan yang Anda minati. Semakin Anda mengenalnya maka semakin Anda akan tahu bagaimana cara memasukinya.
4. Network
Mulailah untuk membangun network diantara teman Anda ataupun kenalan Anda. Manfaatkan jejaring social seperti facebook, twitter dsb. Dari network yang terbangun dengan baik, kita akan memperoleh berbagai informasi yang berguna dalam dunia kerja nanti.
5. Your Application
Buatlah document lamaran kerja Anda dengan ‘sempurna’, karena jangan ambil resiko, siapa tahu staff recruitment dari perusahaan tersebut adalah type orang yang akan melakukan “judge the book from its cover”. Give the best !
6. Marketing Yourself
Kesan pertama akan menentukan dalama proses recruitment yang kompetitif, oleh karena jadilah pribadi yang ‘layak untuk direcrut’, lebih professional, lebih percaya diri. Perbaiki semua jalur koneksi yang mungkin antara Anda dengan perusahaan yang akan meneliti Anda, seperti jejaring social, voicemail box Anda dsb.
7. Interview and Selection
Selalu melakukan persiapan yang terbaik. Perbedaan antara pelamar yang berhasil dengan yang gagal seringkali adalah kesiapan diri, terutama mental. Oleh karena latihan, latihan dan latihan!
8. Smile and Have Fun
Proses mencari kerja itu memang seringkali tidka mudah, oleh karena itu nikmati saja prosesnya, karena akan banyak pelajaran darinya. Dan yang paling penting berdoa
Semoga artikel ini memberi manfaat bagi Anda yang membaca, terutama bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia nyata.
Wassalam.
Dikutip dari Facebook Eko Andi Suryo (Engineering Faculty - University of Brawijaya, dan Trainer)