Penulis: Ragil Ramana Sunda, S.Or.
(Guru PJOK SDIT Robbani)
Para pembaca sekalian, pada kesempatan kali ini penulis berusaha menghadirkan sebuah tema tentang orang tua siswa yang berprofesi sebagai guru atau juga seorang guru yang juga menjadi seorang orang tua.
Kondisi ini tentu tidak dialami oleh semua orang, hanya orang-orang tertentu saja yang mengalami kondisi ini. Ada guru yang tidak menjadi atau belum menjadi seorang orang tua. Artinya mereka masih seorang bujang, masih single, belum menikah atau sudah menikah tetapi belum memiliki anak secara biologis. Ada orang tua yang mereka memiliki banyak profesi selain guru tentu cara berpikir dan pola kegiatan aktivitasnya berbeda dengan orang tua yang memiliki tugas sebagai seorang guru.
Dalam konteks kondisi saat ini di masa pandemi seperti saat ini seorang guru dituntut memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan sebuah pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, mudah diaplikasikan, sehingga siswa yang mengikuti program belajar dari rumah (BDR) mampu menangkap, memahami, mengaplikasikan, dan melakukan apa yang dididikkan oleh para guru mereka.
Para guru harus berusaha membuat sebuah proses pembelajaran yang langsung bisa diterima dan diaplikasikan oleh para siswa tanpa wali murid harus menjelaskan kepada anak-anak. Guru berusaha membuat orang tua sebagai pendamping saja. Bukan sebagai guru pengganti di rumah. Sehingga guru betul-betul berusaha untuk menghadirkan sebuah proses pembelajaran online belajar jarak jauh (BJJ) yang kreatif, menarik, dan aplikatif sehingga sangat membantu peran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka.
Di satu sisi yang lain, seorang orang tua harus mendampingi anak-anak biologis mereka untuk mampu memahami, mempelajari, dan mengaplikasikan pembelajaran yang diberikan oleh guru-guru mereka dengan baik. Orang tua harus membagi waktu kegiatan mereka, mengatur rutinitas mereka agar mampu mendampingi anak-anak mereka dalam kegiatan belajar dari rumah.
Tentu ini menjadi sebuah aktivitas adaptasi bagi orang tua dalam kondisi seperti sekarang ini. Orang tua yang terbiasa bekerja di luar harus mendampingi anak-anak mereka belajar di rumah. Seorang ayah yang harus bekerja dinas di luar harus memikirkan bagaimana mendampingi anak-anaknya dalam belajar. Pun demikian dengan seorang ibu. Mereka harus mengelola rumah tangga mereka sekaligus harus menata waktu mereka untuk melaksanakan proses belajar yang diberikan oleh guru melalui online.
Tentu ini tidak mudah dilaksanakan sehingga perlu adanya sebuah pemahaman yang baik bersama antara pihak guru mewakili sekolah dan orangtua sebagai pendamping di rumah.
Yang menjadi pertanyaan, mohon maaf, apakah guru-guru yang masih bujang mampu memahami kondisi orang tua yang demikian ini? Begitu pula, orang tua yang berprofesi selain sebagai guru mampu memahami kondisi guru yang berperan sebagai orang tua juga?
Untuk para guru yang sekaligus menjadi orang tua dan orang tua yang juga sekaligus menjadi seorang guru, mari jadikan sebuah kesempatan ini menjadi sebuah kesempatan untuk benar-benar menghadirkan sebuah pendidikan yang barokah untuk generasi mendatang. Barokah untuk diri pribadi, barokah untuk keluarga, dan untuk orang lain.
Guru adalah profesi yang sangat mulia. Berusaha mendidik anak orang lain menjadi generasi yang terbaik nanti di masa depan. Pun saat mereka menjadi orang tua mulia yang berusaha mendidik anak-anaknya untuk menjadi lebih baik dari pribadinya dan suksesnya di di masa depan.
Sangat beruntung orang tua yang memiliki profesi sebagai seorang guru. Pengorbanan yang tidak pernah terlihat oleh orang lain sebagai orang tua sekaligus dia membagi waktu untuk mendidik anak orang lain, itu sungguh sangat luar biasa dan hanya Allah SWT saja yang mampu untuk membalasnya.
Tentu balasan dari Allah SWT inilah yang jauh lebih baik daripada balasan dari manusia di dunia ini. Perjuangan yang dimiliki dan dilakukan oleh orang tua yang berprofesi sebagai guru adalah profesi perjuangan yang sangat mulia.
Mari bersama-sama menjalani aktivitas sebagai orang tua yang juga sebagai seorang guru ataupun sebaliknya seorang guru yang juga menjadi seorang orang tua dengan senyum penuh syukur kepada Allah SWT, bahwa ini adalah jalan kita untuk menuju surga-Nya Allah SWT.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.