Salah satu syarat masuk kedalam islam adalah membaca dua kalimat syahahadat. Kalimat tersebut sering kita ucapkan saat kita sedang sholat, tepatnya saat kita melakukan tahiyyat baik awal maupun akhir.
Syahadatain berarti dua kalimat syahadah. Syahadah itu sama dengan persaksian. Yang dimaksud dengan perksaksian adalah, kita mengakui bahwa Tuhan kita adalah Allah (syahadah uluhiyyah) serta mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah (syahadah risalah).
Jadi syahadah uluhiyyah berarti
menolak semua ilah (sesembahan) dan hanya mengakui, menyembah, serta memohon
hanya kepada Allah sebagai satu-satunya ilah.
Allah berfirman: “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwasannya tidak ada tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya:25)
Laa Ilaha Illallah juga berarti Laa Ma’buda Illallah. Tiada yang disembah melainkan Allah. Setiap kita sholat kita selalu mengatakan “hanya kepadaMu-lah kami menyembah dan kepadaMu-lah kami memohon pertolongan”. Sehingga paling tidak kita mengatakan kalimat ini sebanyak 17 kali dalam sehari.
Allah berfirman dalam surat Adz-dzariyat ayat 56: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.” (QS. Adz-dzariyat ayat 56)
Selain itu syahadah uluhiyyah memiliki makna Laa Ghoyatu Illallah, tidak ada tujuan melainkan hanya pada Allah.
Allah menjelaskan hal ini dalam Al-Qur’an surat ke 94 ayat 8: “Dan hanya kepada Allahlah hendaknya kamu berharap (menempatkan tujuan)” (QS. Al-Insyirah :8)
Adapun syahadah risalah adalah bentuk pengakuan, persaksian bahwa Nabi Muhammad adalah seorang rasul yang membawa risalah kebenaran bagi seluruh alam.
Bentuk pengakuan ini akhirnya menggiring kita untuk loyal dan ittiba’ (mengikuti) setiap sunnah Rasul, serta menjadikan Rasulullah sebagai uswatun hasanah (suri tauladan yang baik) bagi kita semua. Ittibaur Rasul (mengikuti Rasulullah) merupakan pembuktian bahwa kita benar-benar mencintai Rasulullah.
Dalam Islam syahadat adalah bagian yang sangat penting. Mari kita simak pentingnya syahadat bagi kita.
1. Syarat Masuknya Seseorang Ke Dalam
Islam (Al-Madkhol Ilal Islam)
Seperti yang sudah dibahas di awal,
syahadatain merupakan pintu untuk masuk Islam. Jika ada teman kita yang beragama
nashrani ingin masuk islam, pasti dia harus mengucapkan dua kalimat syahadat.
Dua kalimat syahadat ini merupakan
pembeda antara orang muslim dan orang kafir. Setiap perbuatan baik umat manusia
akan dinilai oleh Allah hanya jika ia telah mengucapkan dua kalimat syahadat.
Jadi, meskipun dia telah berbuat baik, suka menolong, suka berbagi kepada tetangga, atau bahkan menyumbangkan seluruh hartanya kepada yang membutuhkan, itu semua tidak ada nilainya di sisi Allah jika ia tidak mengucapkan dua kalimat syahadat.
Allah berfirman, “Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan (amal baik orang-orang kafir), lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS. Al-Furqon:23)
2. Syahadat Merupakan Pokok Ajaran Islam (Khulashatu Ta’alimil Islam)
Dengan mengucapkan dua kalimat
syahadat berarti seseorang telah rela menerima Allah sebagai Ilah, dan
berkewajiban beribadah kepadaNya. Ibadah yang dimaksud disini sudah tentu
segala hal yang ada dalam Al-Qur’an dan As-sunnah.
Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat kita juga mengakui dan rela bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Jadi dalam beribadah kepada Allah kita harus mengikuti Rasulullah sebagai panutan. Segala hal yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah, maka itu tidak terhitung sebagai ibadah maka berhati-hatilah.
3. Syahadat Adalah Sistem Perubahan
(Asasul Inqilab)
Ketika seseorang mengikrarkan dua
kalimat syahadat dengan sungguh-sungguh, maka ia akan merasakan perubahan besar
dalam hidupnya.
Contonya adalah khalifah ke-dua umat
Islam. Umar bin Khattab. Sebelum masuk ke dalam islam Umar merupakan seseorang
yang sangat menentang islam. Namun, ketika Umar diberi hidayah oleh Allah untuk
masuk Islam, Umar berubah menjadi sosok pembela Islam. Ia pun mendapat julukan Al-Faruq, sang
pembeda. Umar mendapat julukan ini karena merupakan sosok pembeda antara al-haq
dengan albathil.
Oleh karena itu, saat seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat dengan benar, maka ia akan termotivasi dalam menjadikan hari-harinya penuh dengan kebaikan.
4. Syahadat Adalah Hakikat Dakwah Para
Rasul (Haqiqatu Da’watir Rasul)
Tugas para Rasul yaitu menegakkan
kalimatullah. Laa Ilaaha Illallah. Dari nabi Adam hingga Nabi Muhammad, semua
memiliki misi yang sama, yaitu mengesakan Allah.
Allah berfirman: “Nuh berkata, ‘Hai Kaumku, sesungguhnya Aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertaqwalah kepadaNya, dan taatlah kepadaku” (QS. Nuh: 2-3)
5. Syahadat Adalah Keutamaan Yang
Besar (Fadhail ‘Adzimah)
Ada banyak ganjaran bagi setiap
manusia yang mengikrarkan dua kalimat syahadat. Rasulullah bersabda, “Man Qaala Laa Ilaha Illaha Dakhalal Jannah” artinya, siapa yang mengucapkan dua kalimat syahadat akan
masuk syurga. Namun ada syarat lain yang harus terpenuhi, yakni selama ia tidak
menyekutukan Allah.
Lalu bagaimana seandainya kita banyak
dosa? Jika seorang manusia yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat lalu ia
berbuat dosa, maka ia akan “dicuci” dulu dalam neraka.
Jika diibaratkan, syahadat adalah kuncinya syurga. Akan tetapi setiap kunci kan punya gigi. Maka gigi-gigi itu merupakan pengalaman dari syahadat. Jadi, jika ingin masuk syurga tidak cukup hanya dengan syahadat, kita juga perlu mengamalkan kandungan syahadatnya, yakni mengamalkan semua perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Allahu a'lam.