"Menyebarluaskan Pengetahuan..."

Syukur Kepada Allah SWT

Syukur secara bahasa berarti berterima kasih, sedangkan menurut istilah adalah berterima kasih kepada Allah SWT dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia-Nya melalui ucapan, sikap dan perbuatan. 

Pengertian syukur dan nikmat berasal dari bahasa Arab. Kata syukur berterima kasih, sedangkan kata nikmat artinya Pemberian, Anugerah, Enak, Lezat. 

Mensyukuri nikmat Allah SWT, maksudnya berterima kasih kepada-Nya dengan cara mengingat atau menyebut nikmat dan mengagungkan-Nya.

Nikmat Allah terhadap umat manusia itu sangat banyak dan beraneka ragam jenisnya, misalnya: ada yang bersifat jasmani, ada yang bersifat rohani, ada yang terdapat dalam diri manusia sendiri, ada yang terdapat di luar diri manusia.

Hakikat syukur adalah menampakkan nikmat dengan menggunakannya pada tempat dan sesuai dengan kehendak pemberinya. Sedangkan kufur adalah menyembunyikan dan melupakan nikmat.

Keutamaan syukur

Allah SWT berfirman, ''Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'' (QS. Ibrahim : 7 ).

“Dan barang siapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi maha terpuji”. (Q.S. Luqman: 12)

“Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku”. (QS. Al Baqarah :152)

Rasulullah saw, adalah orang yang sangat pandai bersyukur, bahkan beliau selalu berdoa meminta kepada Allah agar tetap di jadikan sebagai hamba yang bersyukur; “Wahai Tuhanku, berilah pertolongan kepadaku untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan menjalankan sebaik-sebaik ibadah kepada-Mu”. (HR. Abu Daud, An-Nasa’i, dan Ahmad)

Rasulullah senantiasa melaksanakan sholat malam sampai kakinya bengkak, lalu beliau ditanya: ”Mengapa engkau melakukan hal itu, sedang Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu maupun yang akan datang”. Rasulullah menjawab, “Tidak bolehkah saya menjadi hamba yang banyak bersyukur”.

Cara mensyukuri nikmat Allah SWT

1. Syukur dengan hati.
Ini dilakukan dengan mengakui sepenuh hati apa pun nikmat yang diperoleh bukan hanya karena kepintaran, keahlian, dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan pemberian Allah Yang Maha Kuasa. Keyakinan ini membuat seseorang tidak merasa keberatan betapa pun kecil dan sedikit nikmat Allah yang diperolehnya.

2. Syukur dengan lisan.
Yaitu, mengakui dengan ucapan bahwa semua nikmat berasal dari Allah SWT. Pengakuan ini diikuti dengan memuji Allah melalui ucapan alhamdulillah. Ucapan ini merupakan pengakuan bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah Allah.

3. Syukur dengan perbuatan.
Hal ini dengan menggunakan nikmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya, yaitu dengan menjalankan syariat , menta'ati aturan Allah dalam segala aspek kehidupan.

Dampak mensyukuri nikmat Allah SWT

1. Memperoleh kepuasan batin karena dapat menaati salah satu kewajiban hamba terhadap Allah;

2. Terhindar dari sifat tamak;

3. Mendapat jaminan tambahan nikmat Allah.

Allahu a'lam...











Bagikan:

Arsip