"Menyebarluaskan Pengetahuan..."

Membiasakan Istighfar


Bismillahirrahmanirrahim

Istighfar merupakah salah satu kelebihan Islam yang selalu memberi jalan keluar bagi suatu permasalahan. 

Islam tak pernah membiarkan lubang problematika manusia terlebih lagi pada aspek yang terkait dengan karakter kemanusiaannya, di mana manusia memang memiliki kekurangan lalu lubang kekurangan tersebut dibiarkan menganga dan tidak ada upaya untuk menutupnya. 

Jika karakter manusia adalah melakukan kesalahan, maka istighfar adalah jalan pertaubatan sekaligus jalan keluar bagi manusia yang memang sudah pasti melakukan kesalahan dan dosa itu.

Allah subhaanahu wa ta’aala memuji orang-orang yang beristighfar :
(yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah beriman, Maka ampunilah segala dosa Kami dan peliharalah Kami dari siksa neraka," (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur. (QS. Ali Imran : 16-17)

Karena itulah, istighfar menjadi karakter dan jati diri para Nabi alaihimussalam. Mereka adalah para pejuang dakwah dan ternyata mereka tak pernah lepas memohon ampunan kepada Allah subhaanahu wa ta’aala dan mengajak umatnya untuk beristighfar.

Nabiyullah Nuh alaihissalam memerintahkan kaumnya untuk beristighfar:
Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. (QS. Nuh : 10)

Nabiyullah Hud alaihissalam berkata kepada kaumnya:
Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS. Hud : 52)

Allah subhaanahu wa ta’aala juga menguraikan perkataan Ibrahim Al Khalil alaihissalam yang berseru kepada kaumnya untuk beristighfar:
“Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat". (QS. Asy Syu’ara : 82)

Musa alihissalam juga beristighfar: 
Musa mendoa: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Qashash : 16)

Dalam hari-hari pemenangan pemilu ini, tentu kita semakin dituntut banyak istighfar bukan hanya dikarenakan salah dan khilaf yang telah dilakukan, namun kita berharap dengan banyak beristighfar Allah subhaanahu wa ta’aala berikan ampunan atas segala dosa, bertambahnya kekuatan dan datangnya karunia Allah yang besar.

Semoga Allah subhaanahu wa ta’aala menerima amal-amal shalih yang kita lakukan dan menjadikannya sebagai bagian dari turunnya pertolongan dan bantuan Allah terhadap dakwah yang kita perjuangkan.

Allahu a'lam...





Bagikan:

Arsip