"Menyebarluaskan Pengetahuan..."

Tawazun (Seimbang dalam Beragama)


Akar kata tawazun dari Al Waznu. 
Tawazun, berasal dari kata tawazana: seimbang. Tawazun bermakna memberi sesuatu akan haknya, tanpa ada penambahan dan pengurangan. 

Secara terminologi fardy: kemampuan seorang individu untuk menyeimbangkan kehidupanya dalam berbagai dimensi, sehingga tercipta kondisi yang stabil, sehat, aman dan nyaman.

Secara terminologi da'awy tawazun bisa diartikan bagaimana seorang aktifis dakwah bisa mengatur dirinya, menyeru dan membina orang lain untuk memenuhi aspek-aspek kebutuhannya secara seimbang.

Sebagaimana Allah telah menjadikan alam beserta isinya berada dalam sebuah keseimbangan yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang? (Al-Mulk: 3).

Manusia dan agama lslam kedua-duanya merupakan ciptaan Allah yang sesuai dengan fitrah Allah. Mustahil Allah menciptakan agama lslam untuk manusia yang tidak sesuai Allah.

Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,(Ar-rum: 30).

Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa manusia itu diciptakan sesuai dengan fitrah Allah yaitu memiliki naluri beragama (agama tauhid: Al-Islam) dan Allah menghendaki manusia untuk tetap dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid, itu hanyalah karena pengaruh lingkungan (Hadits: Setiap bayi terlahir daIam keadaan fitrah (Islam) orang tuanyalah yang menjadikan ia sebagai Yahudi, Nasrani atau Majusi).

Fitrah yang sudah diberikan Allah kepada manusia itu harus didukung dengan kemampuan manusia yang seimbang, baik dari segi jasad/jasmani, aql/akal, dan arruh/ruh.

1. Al- jasad (jasmani) 
Teman-teman, jasmani atau fisik adalah amanah dari Allah yang harus kita jaga. Karena dalam menjalankan aktivitas sehari-hari seperti belajar, bermain, bekerja hingga beribadah, kita memerlukan jasmani yang baik. Sebagaimana Allah lebih suka terhadap mukmin yang kuat daripada yang lemah. Maka, jasmani pun harus dipenuhi kebutuhannya agar menjadi kuat. Diantara kebutuhan-kebutuhan jasmani adalah makanan yang halal dan thoyyib, beristirahat, berolah raga, hingga menjaga kebersihan jasmani.

2. Al-aql (akal)
Salah satu hal yang membedakan binatang dengan manusia adalah adanya akal pada manusia. Dengan akal, manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk; mampu memanfaatkan sumber daya alam yang Allah sediakan dimuka bumi; dan akal pulalah yang membuat manusia lebih mulia dari makhluk Allah yang lainnya. Adapun kebutuhan dari akal adalah ilmu. 

Yup, ilmu yang bermanfaat untuk kebaikan umat islam. Jadi bukan ilmu sembarangan yang dibutuhkan oleh akal kita. Dengan ilmu, kita bisa mengetahui peristiwa gerhana bulan dan kenampakan alam lainnya. Dengan ilmu, teknologi seperti handphone, pesawat, komputer, motor dan mobil kini dapat kita nikmati dengan mudah. Dan dengan ilmu, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.

“Dan apabila dikatakan, “berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscahya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan bebrapa derajat.” (Q.S Al-Mujadilah : 11)

3. Ar-ruh (ruh)
Yang terakhir adalah Ruh, Ruh seorang manusia sangat memengaruhi akhlaknya. Jika ruh orang tersebut sehat, pasti dia memiliki kepribadian yang baik dan terjauh dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Kebutuhan jiwa adalah dzikrullah (mengingat Allah) dan mendekatkan diri kepada Allah. Jalan mengingat dan mendekat kepada Allah ada bermacam-macam, diantaranya yaitu rajin membaca al-qur‟an, mengerjakan shalat sunah, shaun sunah, membaca dzikir al-ma‟tsurat, membaca buku penguat jiwa, dan ikut menghadiri kajian-kajian agama islam.

Kekuatan jiwa yang selalu ingat dan dekat kepada Allah akan mendatangkan pertolongan Allah. Sebagaimana peperangan yang dahulu dimenangkan kaum muslimin, itu adalah buah dari kuatnya ruh kepada Allah.

Orang-orang yang ingin menghancurkan umat islam mulai gencar menyerang anak muda, terutama lewat fisik. Agar apa? Agar anak-anak muda islam hanya memerhatikan penampilan fisik aja. Sehingga sekarang banyak beredar gaya nyentrik mulai dari potongan rambut, pakaian, body, facial, dll.

Pertanyaannya adalah apakah tidak boleh memerhatikan penampilan? Jawabannya boleh, asalkan tidak kebablasan samapi-sampai melupakan hal-hal yang lebih penting, yaitu perhatian terhadap apa yang ada di otak dan hati kita.

Dengan ketawazunan inilah manusia akan merasakan nikmat yang sebenarnya alias nikmat lahir batin. Nikmat yang gak Cuma bakal kita rasain di dunia, tapi juga bakal kita nikmati di surganya Allah.

Allahu a'lam...

Bagikan:

Arsip