"Menyebarluaskan Pengetahuan..."

Iman Kepada Qadha dan Qadar

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

SEMANGAT PAGI SEMUANYA...

Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semuanya selalu dalam kondisi sehat dan semangat.

Tujuan pembelajaran hari ini adalah:
1. Siswa mampu mengetahui arti iman kepada qadha dan qadar
2. Siswa mengetahui tentang iman kepada qadha dan qadar secara
menyeluruh
3. Siswa dapat memahami dan beriman kepada qadha dan qadar secara
benar

Qadha dalam arti bahasa adalah hukum, ketetapan, kehendak, pemberitahuan serta penciptaan. Sedangkan kalau menurut istilah, qadha adalah ketetapan Allah SWT tentang sesuatu. 

Qadar sendiri dalam bahasa bermakna undang-undang dan kepastian. Dari sudut istilah pula, Qadar membawa pengertian ketetapan terhadap semua makhluk dalam ukuran dan bentuk tertentu.

Qadha adalah keputusan Allah sebelum penciptaan makhluk-Nya.
Qadar adalah ketentuan Allah yang telah terjadi pada makhluk-Nya.

Qadar atau takdir terdiri dari dua macam yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.
1. Takdir mubram adalah ketentuan Allah SWT yang sudah pasti terjadi dan tidak mungkin dirubah. Misalnya matahari ada di siang hari, matahari terbit dari timur, dan kematian tiap makhluk hidup.

2. Takdir muallaq adalah takdir Allah SWT yang masih mungkin diubah dengan usaha dan doa. Misalnya, orang bodoh bisa pintar jika belajar dan orang miskin bisa kaya jika berusaha bekerja.

“Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia tidak mempunyai anak dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran dengan rapi.” (QS. Al-Furqan: 2).

Qadha dan qadar tidak bisa dipisahkan, karena keduanya berjalan beriringan. Salah satunya berkedudukan sebagai pondasi, yaitu qadar, dan yang lainnya berkedudukan sebagai bangunannya, yaitu qadha. 

Barangsiapa bermaksud untuk memisahkan diantara keduanya, maka dia bermaksud menghancurkan dan merobohkan bangunan tersebut. 

Pendapat Ibnu Hajar al-Asqalani:
“Mereka, yakni para ulama mengatakan, ‘Qadha' adalah ketentuan yang bersifat umum dan global sejak zaman azali, sedangkan qadar adalah bagian-bagian dan perincian-perincian dari ketentuan tersebut.”

Terdapat beberapa hikmah bila kita beriman kepada qadha dan qadar. Yaitu:
1. Melatih diri untuk bersyukur dan bersabar.

Firman Allah SWT:
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, datang dari pada Allah SWT. Apabila kamu ditimpa musibah, hanya kepada Allah SWT kamu meminta pertolongan.” (QS. An-Nahl: 35).

2. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa terhadap rahmat
Allah SWT.

Firman Allah SWT:
“Hai anak-anakku, pergilah kamu mencari berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari pada rahmat Allah SWT. Sesungguhnya tidak ada orang yang berputus asa terhadap rahmat Allah SWT melainkan orang-orang kafir.” (QS. Yusuf: 87)

3. Meningkatkan keinginan untuk mencapai kejayaan.

Firman Allah SWT:
“Carilah kebahagiaan akhirat yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT kepadamu, dan janganlah melupakan kenikmatan dunia dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” (QS. al-Qashash: 77).

4. Menenteramkan jiwa manusia. 

Firman Allah SWT:
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam kumpulan hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga.” (QS. al-Fajr: 27-30)

Selain itu, qadha dan qadar juga merupakan bentuk ujian dari Allah terhadap ummatnya, yaitu:
1. Allah sedang menguji kita. (QS. al-Maidah, ayat: 48).
2. Perkara yang kita anggap baik belum tentu baik pada pandangan Allah SWT. (QS. al-Baqarah: 216).
3. Ketika Allah telah memilih kita dalam ujian tersebut, maka kita akan diminta untuk bersabar.
4. Allah ingin memberikan pelajaran kepada kita untuk amanah dalam memelihara dan menjaga barang-barang kita.
5. Allah bisa jadi menguji kita dengan hal tersebut, karena bisa jadi kita melupakan Allah.
6. Allah ingin menyadarkan kita bahwa kita adalah manusia yang lemah.

Allahu a'lam...

*****
Bagikan: