"Menyebarluaskan Pengetahuan..."

BonoEdumedia.com: PENDIDIKAN

Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema pendidikan. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

BonoEdumedia.com: KELUARGA

Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema keluarga. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

BonoEdumedia.com: PEMUDA

Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema pemuda. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

BonoEdumedia.com: KEPEMIMPINAN

Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema kepemimpinan. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

BonoEdumedia.com: PRIBADI ISLAMI

Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema pribadi Islami. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

BonoEdumedia.com: VIDEO

Berbagai unggahan BonoEdumedia.com dalam bentuk video. Silakan kunjungi dan simak setiap video kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

Kajian Tafsir QS. An-Naas oleh Ustadz Sahuri, Lc, ME


Kajian Tafsir QS. An-Naas oleh Ustadz Sahuri, Lc, ME di Masjid ArRidha, Griya Nagari, Watugede, Singosari

Senin, 8 Februari 2021

Simak kajiannya di bawah ini:

https://youtu.be/OBfMBfQxhcw

Mari dukung channel dakwah ini dengan klik Like (suka), Subscribe, dan Share (bagi). Semoga menjadi bagian amal shalih dan jariyah bagi kita semua.

Jazakumullah khairan katsir...



Bagikan:

Rahasia Keutamaan Bulan Rajab


REKAMAN MAJELIS TA'LIM SEMASA (Senin Malam Selasa)

di Masjid ArRidha, Griya Nagari, Watugede, Singosari

Senin, 22 Februari 2021

PEMATERI:
Ustadz Ahmad Rofiqi, SE

TEMA:
RAHASIA KEUTAMAAN BULAN RAJAB

Simak kajian selengkapnya disini: 👇

https://youtu.be/j8u1iupSPqw

Mari dukung channel ini dengan klik Like (suka), Subscribe, dan Share (bagi). Semoga menjadi bagian amal shalih dan jariyah bagi kita semua.

Jazakumullah khairan katsir...



Bagikan:

Kajian Kitab Riyadus Shalihin: Rahasia di Balik Keikhlasan dan Niat di Setiap Amal


Kajian Kitab Riyadus Shalihin: 
RAHASIA DI BALIK KEIKHLASAN DAN NIAT DI SETIAP AMAL 

Pemateri:
Ustadz Agus Supriono, S.PdI 

Masjid ArRidha, Griya Nagari, Watugede, Singosari

Senin, 15 Februari 2021

Simak kajian selengkapnya disini: 👇

https://youtu.be/oDk2v8hKxp8

Mari dukung channel dakwah ini dengan klik Like (suka), Subscribe, dan Share (bagi). Semoga menjadi bagian amal shalih dan jariyah bagi kita semua.

Jazakumullah khairan katsir...



Bagikan:

Khutbah Jum'at: Shalat sebagai Kunci Kesuksesan


Rekaman Khutbah Jum'at di Masjid ArRidha, Griya Nagari, Watugede, Singosari

Jumat, 26 Februari 2021

Khatib:
Ustadz Muhammad Rusdi

Tema:
Shalat sebagai Kunci Kesuksesan

Silakan simak khutbahnya disini: 👇

https://youtu.be/DxlRkGO58j0

Mari dukung channel dakwah ini dengan klik Like (suka), Subscribe, dan Share (bagi). Semoga menjadi bagian amal shalih dan jariyah bagi kita semua.

Jazakumullah khairan katsir...



Bagikan:

Khutbah Jum'at: Hikmah Pendidikan Keluarga Luqmanul Hakim


Rekaman Khutbah Jum'at di Masjid ArRidha, Griya Nagari, Watugede, Singosari

Jumat, 19 Februari 2021

Khatib:
Ustadz Abdullah Azzam Al Mubarok, S.PdI

Tema:
Hikmah Pendidikan Keluarga Luqmanul Hakim

Simak khutbahnya disini: 👇

https://youtu.be/nNJGKEA4NnY

Mari dukung channel dakwah kami dengan klik Like (suka), Subscribe, dan Share (bagi). Semoga menjadi bagian amal shalih dan jariyah bagi kita semua.

Jazakumullah khairan katsir...



Bagikan:

Khutbah Jum'at: Rajab Gerbang Menuju Ramadhan


Khutbah Jum'at Ustadz Muhammad Faiz, Lc di Masjid ArRidha, Griya Nagari, Watugede, Singosari

Jumat, 12 Februari 2021

Tema:
- Rajab Gerbang Menuju Ramadhan
- Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT di akhirat

Simak khutbahnya disini: 👇

https://youtu.be/MkqociorLS0

Mari dukung channel dakwah ini dengan klik Like (suka), Subscribe, dan Share (bagi). Semoga menjadi bagian amal shalih dan jariyah bagi kita semua.

Jazakumullah khairan katsir...



Bagikan:

Pesta Siaga dan Giat Penggalang Virtual 2021

SELAMAT DATANG DI HALAMAN KEGIATAN
PRAMUKA VIRTUAL 2021
SDIT ROBBANI SINGOSARI



1. PESTA SIAGA
Hari/Tanggal : Jumat/26 Februari 2021
Pukul            : 07.00-21.00 WIB
Tempat         : Rumah masing-masing peserta
Peserta         : Peserta didik Siaga Kelas 1, 2, dan 3 (putra dan putri) 

2. GIAT PENGGALANG
Hari/Tanggal  : Jumat-Sabtu/26-27 Februari 2021 
Pukul             : 07.00-20.30 WIB (26 Februari 2021) 
                       dan 03.00 – 11.30 WIB (27 Februari 2021)
Tempat          : Rumah masing-masing peserta
Peserta          : Peserta didik Penggalang Kelas 4 dan 5 (putra dan putri)

 

A. PERLENGKAPAN PESERTA

a. Seragam Pramuka lengkap

b. Al Quran

c. HP Android / Laptop

d. Jaringan dan kuota yang mendukung

e. Konsumsi pribadi

f. Alat tulis

g. Perlengkapan lomba


B. DESKRIPSI CABANG LOMBA

1. Lomba Hasta Karya (Siaga)

Ketentuan Umum:

Peserta memakai seragam Pramuka lengkap

- Peserta semua siswa siaga mula sampai siaga tata (kelas 1-3)

- Setiap peserta membuat hasta karya barang bekas (hasta karya daur ulang)

Pembuatan hasta karya di rumah masing masing

Keputusan dewan juri tidak dapar diganggu gugat

- Pengumpulan hasil karya maksimal Sabtu, 27 Februari 2021 pukul 21.00 WIB.

- Link pengumpulan foto lomba silakan klik >>> DI SINI.


Kriteria Penilaian:

- Kreativitas

- Kerapihan

- Keindahan


2. Lomba Vlog (Siaga)

Ketentuan Umum:

- Perlombaan diperuntukkan untuk siswa dan siswi siaga mula – siaga tata (kelas 1-3) 

Perlombaan bersifat kelompok/individu)

Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 karya

Durasi video maksimal 3 - 5 menit 

Video diupload di channel youtube peserta masing-masing.

Link video youtube yang dikirmkan ke panitia

- Peserta sepakat untuk hanya akan menyerahkan karya yang berupa karya asli yang sepenuhnya dihasilkan dan dimiliki oleh Peserta sendiri, dan bukan merupakan hasil peniruan, penjiplakan, perbanyakan, plagiat, dan/atau pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual atas karya milik pihak lain; di mana panitia tidak dapat dikenai pertanggung jawaban dalam bentuk apapun dalam hal timbul klaim atau tuntutan dari pihak manapun.

- Pengumpulan hasil karya maksimal Sabtu, 27 Februari 2021 pukul 21.00 WIB.

- Link pengumpulan lomba Vlog silakan klik >>> DI SINI.


Kriteria Penilaian:

Kreativitas

- Kesesuaian dengan tema “Pramuka di Masa Pandemi: Produktif, Berkarya dan Menerapkan Satya Darma Pramuka dari Rumah”. Konten kreatif guna mengedukasi masyarakat


3. Lomba Membuat Tenda (Penggalang)

Ketentuan Umum:

Semua peserta membuat tenda di dalam rumah/di halaman

- Tenda dibuat dari bahan-bahan yang ada di dalam rumah (selimut, jarik, tali rafia atau yang lainnya)

Boleh memasang tenda dome, akan tetapi tidak masuk kriteria penilaian.

- Pengumpulan hasil karya maksimal Sabtu, 27 Februari 2021 pukul 21.00 WIB.

- Link pengumpulan foto lomba silakan klik >>> DI SINI.


Kriteria Penilaian:

- Keunikan

- Kreatifitas

- Kerapian


4. Lomba Membuat Poster (Penggalang)

Ketentuan Umum:

Setiap peserta membuat poster dengan tema: “Pramuka di Masa Pandemi: Produktif, Berkarya dan Menerapkan Satya Darma Pramuka dari Rumah”.

Poster dibuat di buku gambar

Poster diwarnai

- Pengumpulan hasil karya maksimal Sabtu, 27 Februari 2021 pukul 21.00 WIB.

- Link pengumpulan poster silakan klik >>> DI SINI.


Kriteria Penilaian:

- Kesesuaian Tema

- Kreatifitas

- Original


5. Lomba Memecahkan Sandi (Penggalang)

Ketentuan Umum:

Setiap peserta mengerjakan sandi melalui link yang sudah diberikan. 

- Materi lomba (silakan klik) >>>: Sandi Kotak, Sandi Morse, Sandi Rumput.

Pengerjaan boleh dengan membuka buku / aplikasi apapun.

- Saat log in (masuk) mohon menggunakan nama lengkap dan kelas. Contoh format: Muhammad Faiz_kelas 4

- Jika menggunakan nama lain, maka hasil lomba dianggap tidak sah.

- Semua peserta mohon menggunakan seragam pramuka lengkap.

- Link lomba silakan klik di bawah ini:


Kriteria Penilaian:

Kecepatan

Ketepatan


6. Penjelajahan Virtual (Penggalang)

Ketentuan Umum:

Setiap peserta mengikuti penjelajahan melalui link yang sudah diberikan.

- Pengerjaan boleh dengan membuka buku / aplikasi apapun.

Peserta yang telah selesai (sampai pos terakhir) langsung masuk ke link zoom upacara penutupan.

- Semua peserta mohon menggunakan seragam pramuka lengkap.

- Link penjelajahan silakan klik di bawah ini:


Kriteria Penilaian:

Kecepatan 

Ketepatan

 >>>  Masing cabang lomba akan diambil 3 pemenang <<<

AYO BERSIAP SIAGALAH...!!!


SUSUNAN ACARA KEGIATAN

PRESENSI KEIKUTSERTAAN PESTA SIAGA
(KELAS 1, 2, DAN 3)


PRESENSI KEIKUTSERTAAN GIAT PENGGALANG
(KELAS 4 DAN 5)




Bagikan:

Adab Belajar

A. Standar Kompetensi
Membiasakan perilaku terpuji

B. Kompetensi Dasar
1. Membiasakan melakukan adab-adab sebelum belajar
2. Menumbuhkan motivasi belajar

C. Indikator Pencapaian
1. Siswa dapat menyebutkan adab-adab belajar
2. Siswa dapat melafalkan doa sebelum belajar
3. Siswa dapat membiasakan berdoa sebelum belajar

D. Uraian Materi
Belajar merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan oleh ALLAH, beberapa keutamaan belajar atau menuntut ilmu.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang menempuh sesuatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan disitu, maka Allah akan mempermudahkan baginya suatu jalan untuk menuju ke surga." (HR. Muslim).

Adab-adab belajar adalah:
1. Memiliki niat yang lurus.
Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya segala perbuatan tergantung dengan niat dan akan dibalas sesuai dengan niatnya,..

2. Memberi salam kepada guru dengan santun.
Mengucap salam adalah do‟a, maka harus diucapkan dengan santun dan lemah lembut. Terlebih kepada orang yang lebih tua atau guru yang mengajari kebaikan.

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaklah salam itu diucapkan yang muda kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak." (Muttafaq Alaihi). Menurut riwayat Muslim: "Dan yang menaiki kendaraan kepada yang berjalan."

3. Membaca doa sebelum belajar.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim)

Doa mau belajar adalah:

Artinya: “Wahai Allah Tuhanku tambahkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat dan berilah aku kefahaman yang luas.”

4. Tidak berbicara atau mengobrol ketika guru sedang menjelaskan.
5. Bersikaplah hormat dan patuh kepada bapak dan ibu guru.
6. Selesai belajar maka membaca doa sesudah belajar.

Doa setelah belajar adalah:

Artinya : “Ya Allah sesungguhnya aku menitipkan kepadamu apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, maka kembalikanlah kepadaku pada waktu aku membutuhkannya, dan janganlah Engkau jadikan aku lupa padanya wahai Tuhan semesta alam.”

Sebagai ilustrasi silakan simak video berikut ini:

Allahu a'lam.


Bagikan:

Persahabatan yang Diberkahi

Standar Kompetensi:
Memperkuat ikatan dengan sunah Rasulullah Saw berlandaskan pemahaman dan cinta kepada ajarannya. Ikatan dengan petunjuknya dan mengamalkan hukum-hukumnya dengan pemahaman yang baik serta merumuskan sasaran-sasarannya yang memberikan petunjuk untuk setiap zaman dan tempat, dan kembali kepadanya dalam setiap keadaan.

Kompetensi Dasar:
Mengetahui makna persahabatan yang diberkahi seperti yang terdapat dalam hadits ini.

Indikator Pencapaian Hasil:
1. Peserta dapat memahami persahabatan yang diberkahi Allah SWT
2. Peserta dapat memilih sahabat yang baik

Sesungguhnya diri seorang mukmin pada awalnya seperti kertas putih yang suci dan ayahnyalah yang akan mewarnai dirinya, kemudian lingkungan tempat tinggalnya atau orang-orang disekelilingnya yang berpotensi mewarnai diri seseorang.

Oleh karena itu, Nabi SAW mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam memilih teman setia.

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)

Isi dan Kandungan Hadits
Hadits ini mengajak kita untuk memilih teman. Tidak ada teman yang lebih baik daripada teman yang shaleh. Dialah yang menunjukkan semua bentuk kebaikan dan menjauhkannya dari segala bentuk kejahatan. 

Kebalikannya, teman yang jahat tidak bermanfaat selamanya dan tidak ada kebaikan berteman dengannya. Teman yang jahat bagaikan api yang dapat membakar orang yang bersamanya. 

Memilih teman sangat dianjurkan. Bergaul dengan orang-orang baik dan shaleh, sungguh diperintahkan. Orang-orang shaleh mempunyai sifat seperti seekor lebah, makan dari makanan yang baik dan menghasilkan madu yang baik pula. Bila hinggap pada setangkai bunga, ia tidak pernah merusaknya. 

Kelembutan tutur kata, senyuman tulus di bibir, dan sapaan-sapaan hangat yang terpuji saat berjumpa merupakan hiasan yang selalu dikenakan orang-orang mulia.

Persahabatan mempengaruhi hidup manusia. Memilih pergaulan sebagai cara memperbagus persahabatan. Sebaik-baik orang yang bersahabat ialah mereka yang berjumpa karena Allah dan apabila berpisah juga karena Allah. 

Jangan sampai sahabat kita akan menenggelamkan diri kita sendiri, karena harus mengikuti kemauannya tanpa mengetahui tujuan dan arah yang jelas serta bermanfaat.

Teman sejati adalah Teman yang mengajak kepada Allah
Kita hidup dalam dinamika masyarakat yang sangat beragam, ada kawan yang kesehariannya memiliki komitmen kehidupan yang baik, taat ibadah, tuturlakunya halus dan menjaga setiap yang masuk dalam tubuhnya. Namun, tidak dapat kita pungkiri kita temukan juga kawan yang berperangai buruk, kasar, urakan dan lemah komitmen dalam ibadah. 

Semua ini menutut kita untuk memiliki sikap bijak karena tidak mungkin kita hanya bergaul dengan sebagian kawan sementara tidak perhatian terhadap yang lain.

Nabi SAW mengajarkan kepada kita betapa cerdasnya beliau berinteraksi dengan masyarakat baik yang mukmin maupun yang kafir, tapi Nabi SAW tidak pernah memilih orang kafir sebagai kawan setia dalam perjalanan hidupnya. 

Beliau memilih sahabat berkarakter seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ali dan Utsman dan banyak sahabat lainnya yang memiliki karakter kesholehan, sehingga beliau dan para sahabat mampu istiqomah dalam kebaikan karena terjaga dengan lingkungan yang baik.

Pelajaran Yang Dapat Dipetik
1. Setiap muslim harus memilih teman yang baik, sholeh dan bertutur kata baik.

2. Sahabat yang baik menunjukkan semua bentuk kebaikan dan menjauhkan semua bentuk keburukan.

3. Jangan bersahabat dengan orang yang tidak membangkitkan semangat beribadah, serta ucapan yang tidak membawa kalian mendekati Allah. Jangan bersahabat karena kelebihannya,karena kemungkinan satu kekurangan darinya,kau mungkin akan menjauhinya.

Contoh kisah
Ali bin Abi Thalib merupakan saudara dekat Nabi SAW, sejak kecil beliau sudah hidup berdampingan dengan Nabi SAW. Seringkali juga mendapatkan hikmah kehidupan dari Nabi SAW. Walaupun saudara namun Ali dan Nabi SAW seperti sahabat yang akrab. 

Ketika risalah Islam turun maka Ali merupakan sahabat awalan yang masuk Islam perantara tangan Nabi SAW. Ali mendapatkan keberkahan tersebut karena merupakan mukmin yang komitmen untuk memilih lingkungan yang baik dan sahabat yang baik.

Sebagai ilustrasi silakan simak video berikut ini:

Allahu a'lam.



Bagikan:

Takut Kepada Allah SWT

Pernahkah kita tersadar bahwa lancangnya kita melakukan hal-hal yang dilarang agama, meninggalkan perintah agama, dan meremehkan ajaran-ajaran agama itu semua karena betapa minimnya rasa takut kita kepada Allah. Bahkan kita terkadang lebih takut kepada manusia daripada kepada Allah Ta‟ala. 

Padahal Allah SWT berfirman: “..Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku” (QS. Al Ma‟idah: 44).

Maka takut kepada Allah (al khauf minallah) adalah ibadah salah satu bentuk ibadah yang semestinya dicamkan oleh setiap mukmin.

Takut kepada Allah adalah sifat orang yang bertaqwa, dan ia juga merupakan bukti imannya kepada Allah. 

Lihatlah bagaimana Allah mensifati para Malaikat, Allah Ta‟ala berfirman: “Mereka takut kepada Rabb mereka yang berada di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)” (QS. An Nahl: 50).

Lihat juga bagaimana Allah Ta‟ala berfirman tentang hamba-hambanya yang paling mulia, yaitu para Nabi 'alahimus wassalam: “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami” (QS. Al Anbiya: 90)

Oleh karenanya, seseorang semakin ia mengenal Rabb-nya dan semakin dekat ia kepada Allah Ta‟ala, akan semakin besar rasa takutnya kepada Allah. Nabi kita Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku yang paling mengenal Allah dan akulah yang paling takut kepada-Nya” (HR. Bukhari-Muslim).

Allah Ta‟ala juga berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28)

Ya, karena para ulama, yaitu memiliki ilmu tentang agama Allah ini dan mengamalkannya, merekalah orang-orang yang paling mengenal Allah. Sehingga betapa besar rasa takut mereka kepada Allah Ta‟ala.

Karena orang yang memiliki ilmu tentang agama Allah akan paham benar akan kebesaran Allah, keperkasaan-Nya, paham benar betapa pedih dan ngeri adzab- Nya. Oleh karena itu, Nabi Shallallahu‟alahi Wasallam bersabda kepada para sahabat beliau: “Demi Allah, andai kalian tahu apa yang aku ketahui, sungguh kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Kalian pun akan enggan berlezat-lezat dengan istri kalian di ranjang. Dan kalian akan keluar menuju tanah datang tinggi, mengiba-iba berdoa kepada Allah” (HR. Tirmidzi 2234, dihasankan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)

Demikian, sehingga tidaklah heran jika sahabat Umar bin Khattab radhiallahu‟anhu, sahabat Nabi yang alim lagi mulia dan stempel surga sudah diraihnya, beliau tetap berkata: “Andai terdengar suara dari langit yang berkata: "Wahai manusia, kalian semua sudah dijamin pasti masuk surga kecuali satu orang saja‟. Sungguh aku khawatir satu orang itu adalah aku” (HR. Abu Nu‟aim dalam Al Hilyah, 138)

Orang yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Shallallahu‟alahi Wasallam, Abu Hurairah Radhiallahu‟anhu, beliau ulama di kalangan para sahabat, yang tidak perlu kita ragukan lagi keutamaannya, beliau pun menangis ketika sekarat menghadapi ajalnya dan berkata: “Aku tidak menangis karena urusan dunia kalian. Aku menangis karena telah jauh perjalananku, namun betapa sedikit bekalku. Sungguh kelak aku akan berakhir di surga atau neraka, dan aku tidak mengetahi mana yang diberikan padaku diantara keduanya” (HR Nu‟aim bin Hammad dalam Az Zuhd, 159)

Maka orang-orang yang lancang berbuat maksiat, yang mereka tidak memiliki rasa takut kepada Allah, adalah karena kurangnya ilmu mereka terhadap agama Allah serta kurangnya ma‟rifah mereka kepada Allah Ta‟ala.

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, adalah bagaimana kita memupuk rasa takut kepada Allah Ta‟ala?
1. Mengingat betapa lemahnya kita, dan betapa Allah Maha Perkasa.

2. Sadarlah betapa kita ini kecil, lemah, hina di hadapan Allah. Sedangkan Allah adalah Al Aziz (Maha Perkasa), Al Qawiy (Maha Besar Kekuatannya), Al Matiin (Maha Perkasa), Al Khaliq (Maha Pencipta), Al Ghaniy (Maha Kaya dan tidak butuh kepada hamba).

3. Betapa lemahnya hamba sehingga ketika hamba tertimpa keburukan tidak ada yang bisa menghilangkannya kecuali Allah. Ia berfirman (yang artinya) : “Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri” (QS. Al An‟am: 17)

4. Betapa Maha Besarnya Allah, hingga andai kita durhaka kepada Allah, sama sekali tidak berkurang kemuliaan Allah. “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS. An Nisa: 131)

Simak video ilustrasinya berikut ini:

Dengan semua kenyataan ini masihkah kita tidak takut kepada Allah?

Allahu a'lam.

Bagikan:

Present Continuous Tense Video Pembelajaran Bahasa Inggris Online Kelas 5

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
SEMANGAT PAGI SEMUANYA...
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semuanya selalu dalam kondisi sehat dan semangat.

Tujuan pembelajaran hari ini adalah:
1. Siswa mampu memahami Present Continuous Tense.
2. Siswa mampu membuat kalimat Present Continuous Tense.

Berikut ini video pembelajaran dengan tema Present Continuous Tense Video Pembelajaran Bahasa Inggris Online Kelas 5.

Silakan simak pada video berikut ini:


Untuk latihan soal hari ini, silakan kerjakan soal latihan pada halaman 65 (C. 2-6) dan 65 (D. 1-5) pada form berikut ini!



Referensi:
Sulaiman, S.B. 2016. Basic English Primary 6. Jakarta: Yudhistira
Murphy, Raymon. 1998. English Grammar in Use. UK: Cambridge University Press


Bagikan:

Mengenal Agama, Tempat Ibadah, dan Hari Besar Keagamaan di Indonesia

Pemerintah Republik Indonesia secara resmi hanya mengakui 6 (enam) agama, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.

1. Islam
Tempat ibadahnya Masjid (Mosque). Mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Saat ini ada lebih dari 207 juta muslim di Indonesia. Kitab suci agama Islam adalah Al-Qur’an. Jumlah penganutnya sekitar 87,2%. 

Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj.

(Sumber: Indonesia.go.id)

2. Protestan
Tempat ibadahnya Gereja (Church). Agama Kristen Protestan adalah sebuah denominasi dalam agama Kristen, yang muncul setelah protes Marthin Luther pada 1517. Kitab suci Protestan adalah Al-Kitab (Injil). . Jumlah penganutnya sekitar 6,9%.

Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih

(Sumber: Indonesia.go.id)

3. Katolik
Tempat ibadahnya Gereja (Church). Kristen Katolik di Indonesia berawal dari kedatangan bangsa Portugis ke kepulauan Maluku, dan orang Maluku adalah yang pertama menjadi Katolik di Indonesia. Kitab suci agama ini adalah Al-Kitab (Injil). Jumlah penganutnya sekitar 2,9%.

Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih.

(Sumber: Indonesia.go.id)

4. Hindu
Tempat ibadahnya Pura (Hindu Temple). Hindu memiliki sejarah yang paling panjang dibanding agama resmi lain di Tanah Air. Bali memiliki penganut agama hindu terbesar. Kitab suci Hindu adalah Veda/Weda. Jumlah penganutnya sekitar 1,7%.

Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi.

(Sumber: Indonesia.go.id)

5. Buddha
Tempat ibadanya Vihara (Buddhist Temple). Agama Buddha merupakan agama tertua di dunia dan juga di Indonesia, yang berasal dari India. Buddha berkembang cukup baik di daerah Asia. Kitab suci agama Buddha adalah Tripitaka. Jumlah penganutnya sekitar 0,7%.

Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina.

(Sumber: Indonesia.go.id)

6. Khonghucu
Tempat ibadahnya Klenteng/Litang (Confucian Temple). Penyebaran agama Khonghucu ke Tanah Air dilakukan oleh orang-orang Tionghoa yang merantau ke Indonesia. Shishu Wujing adalah nama kitab suci Khonghucu. Jumlah penganutnya sekitar 0,05%.

Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh.

(Sumber: Indonesia.go.id)

Demikian informasi tentang 
Mengenal Agama, Tempat Ibadah, dan Hari Besar Keagamaan di Indonesia. Tulisan ini diramu dari Indonesia.go.id dan ilmupengetahuanumum.com.


Baca juga:
Rekrutmen 49.549 Formasi PPPK Kementerian Agama (Kemenag) 2022

BARU: Rekrutmen Calon Guru Penggerak dan Calon Pengajar Praktik Angkatan 9 dan 10


Lokakarya Orientasi Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 7

Lokakarya 1 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 7



Materi SKU Pramuka: Bendera dan Lambang Negara Republik Indonesia

Tanda Pengenal Gerakan Pramuka

Lambang Gerakan Pramuka

Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Pramuka Siaga dan Penggalang

Aksi Nyata Menerapkan Kode Kehormatan Pramuka

Mengenal Agama, Tempat Ibadah, dan Hari Besar Keagamaan di Indonesia

Hari Besar Nasional, Internasional, dan Keagamaan

Mengenal Cara Mudah Menghafal dan Menggunakan Sandi Rumput

Lagu Indonesia Raya

Mengenal Cara Mudah Menghafal dan Menggunakan Sandi Morse

Mengenal Sandi Kotak Pramuka dan Cara Penggunaannya

Bagikan:

Hadits Menyingkirkan Rintangan

A. Standar Kompetensi
Memperkuat ikatan dengan sunah Rasulullah Saw berlandaskan pemahaman dan cinta kepada ajaran-ajarannya. Ikatan dengan petunjuk-petunjuknya dan mengamalkan hukum-hukumnya dengan pemahaman yang baik serta merumuskan sasaran-sasarannya yang memberikan petunjuk untuk setiap zaman dan tempat, dan kembali kepadanya dalam setiap keadaan lebih-lebih ketika terjadi pertentangan.

B. Kompetensi Dasar
Menerapkan perbuatan yang mempermudah urusan orang lain

C. Indikator Pencapaian
1. Peserta dapat mempermudah urusan orang lain
2. Peserta dapat melakukan perbuatan yang memudahkan urusan orang lain

D. Uraian Materi
Islam adalah agama yang lengkap yang mengatur aturan-aturan para penganutnya. Baik itu dari segi aqidah, akhlaq, ibadah, muamalah dll, bahkan tidak lepas juga dari dimensi sosial. Tentunya semua aturan itu dibuat untuk dijalankan dengan tujuan yang satu, yaitu menggapai rahmat Allah. Dengan rahmat Allah inilah kita bisa menggapai ridho-Nya dan juga sebagai “tiket” untuk masuk surga-Nya.

Dalam sebuah hadits, Rosululloh bersabda:

مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهْرِ الطَّرِيْقِ، فَ قَالَ: وَ اللهَِ لأُنَحِّيَنَّ ىذَا عَنِ اْلمُسْلِمِيْنَ لاَ ي ؤُْذِ يْهِمْ، فَاُ خِْْلَ

اْلجَنَّة 

Pada suatu ketika ada seorang lelaki berjalan melalui sebuah cabang pohon yang melintang di tengah jalanan, kemudian ia berkata: “Demi Allah, niscaya pohon ini hendak kusingkirkan dari jalanan kaum Muslimin supaya ia tidak membuat kesukaran pada mereka itu.” Orang itu lalu dimasukkan ke dalam syurga. (HR. Muslim).

Hadits di atas dalam kutub tis'ah hanya terdapat satu hadits saja, yaitu dalam shahih Muslim hadits nomor 4744 , karena hadits ini diriwayatkan salah salah satu dari shohihain maka hadits ini berkedudukan shohih.

Dalam kisah di atas, Rasulullah SAW menceritakan seseorang yang sedang berjalan di suatu jalan, kemudian menjumpai sebuah pohon yang memiliki banyak duri dan menghalangi jalan kaum muslimin sehingga dapat mengganggu orang-orang yang melewatinya. Kemudian, ia bertekad kuat untuk memotong dan membuangnya dengan tujuan menghilangkan gangguan dari jalan kaum muslimin. 

Dengan sebab itu, Allah SWT mengampuni dosa-dosanya dan memasukkan ia ke dalam surga-Nya. Bahkan, Rasulullah SAW melihatnya sedang menikmati kenikmatan di surga disebabkan amalannya tersebut.

Sungguh, laki-laki tersebut telah beramal dengan amalan yang terlihat remeh tetapi ia diganjar dengan balasan yang teramat besar. Sungguh, rahmat Allah SWT Maha Luas dan keutamaan-Nya Maha Agung. 

Apa yang dilakukan laki-laki tersebut adalah salah satu bagian kecil dari petunjuk dan syariat yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW. Memang benar bahwa Rasulullah SAW telah memerintahkan kita untuk berbuat sebagaimana yang telah dilakukan oleh laki-laki tersebut. 

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari jalan Abu Barzah Al-Aslami, beliau bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat bermanfaat bagiku.” Beliau menjawab, “Singkirkanlah gangguan dari jalan-jalan kaum muslimin.” (H.r. Muslim, 13:49; Ibnu Majah, 11:78)

Bahkan, Rasulullah SAW mencela dan memperingatkan dengan keras dari perilaku yang dapat mengganggu kaum muslimin di jalan-jalan mereka, dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mengganggu kaum muslimin di jalan-jalan mereka, wajib atasnya laknat mereka.”

Untuk penjelasan hadits ini juga kami mengambil penjelasan dari hadits lain yang sudah populer, yang menerangkan bahwa iman ada 70 cabang lebih, yang paling tinggi yaitu kalimat laailaaha illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan sesuatu dari jalan. Redaksi haditsnya sebagai berikut:

Dari Abi Hurairah ra., dari Nabi saw. Beliau bersabda, ”Iman itu tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih; yang paling utama adalah ucapan “lâ ilâha illallâhu” dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan (kotoran) dari tengah jalan, sedangkan rasa malu itu (juga) salah satu cabang dari iman.”

Penjelasan Hadits 
Dalam hadits di atas, dijelaskan bahwa cabang yang paling utama adalah tauhid, yang wajib bagi setiap orang, yang mana tidak satu pun cabang iman itu menjadi sah kecuali sesudah sahnya tauhid tersebut. 

Adapun cabang iman yang paling rendah adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu kaum muslimin, di antaranya dengan menyingkirkan duri atau batu dari jalan mereka.

Hadits di atas menunjukkan bahwa dalam Islam, sekecil apapun perbuatan baik akan mendapat balasan dan memiliki kedudukan sebagai salah satu pendukung akan kesempurnaan keimanan seseorang.

Duri dalam konotasi secara sekilas menunjukkan pada sebuah benda yang hina. Akan tetapi, jika dipahami lebih luas, yang dimaksud dengan duri di sini adalah segala sesuatu yang dapat membahayakan pejalan kaki, baik besar maupun kecil.

Hal ini semacam ini mendapat perhatian serius dari Nabi saw. sehingga dikategorikan sebagai salah satu cabang daripada iman, karena sikap semacam ini mengandung nilai kepedulian sosial, sedang dalam Islam ibadah itu tidak hanya terbatas kepada ibadah ritual saja, bahkan setiap ibadah ritual, pasti di dalamnya mengandung nilai-nilai sosial.

Di samping hal tersebut di atas, menghilangkan duri dari jalan mengandung pengertian bahwa setiap muslim hendaklah jangan mencari kemudlaratan, membuat atau membiarkan kemudlaratan. 

Hal ini sesuai dengan sabda Rasul saw. yang dijadikan sebuah kaidah dalam Ushul Fiqh:

لاضََرَارَ وَلاَ ضِرَارَ

Janganlah mencari kemudlaratan dan jangan pula membuat kemudlaratan.

Membiarkan duri di jalan atau sejenisnya berarti membiarkan kemudlaratan atau membuat kemudlaratan baru, jika adanya duri tersebut awalnya sengaja disimpan oleh orang lain.

Sebenarnya peristiwa yang tergambarkan dalam haidts tersebut masih banyak kita jumpai di zaman sekarang ini. Jadi, pengamalannya masih sama yaitu menyingkirkan sesuatu apapun yang menjadi penghalang di jalan yang mengganggu keamanan orang muslim (beribadah) dengan niat tulus karena Allah SWT, maka akan diganjar dengan Surga.

Pada saat konteks sekarang ini ada yang muncul antara keamanaan atau mengganggu yaitu polisi tidur. Polisi tidur bagi masyarkat (sekitar) yang membuatnya dianggap membuat nyaman, karena membantu mengendalikan laju kendaraan yang lalu-lalang dan demi keamanan juga. Tapi bagi orang atau pengguna jalan ini di anggap penghambat perjalanan. Olehnya itu boleh saja jika ingin membuat polisi tidur, asalkan jangan terlalu tinggi agar tidak membahayakan para pengguna jalan raya khusus nya yang menggunakan kendaraan.

Banyak sekali dalil-dalil dalam bidang ini yang menunjukkan akhlak luhur sebagai ciri khas kaum muslimin yang beramal dengan Islam. Mereka berusaha membersihkan jalan-jalan mereka, tidak mengotori dan membuatnya jorok, serta membuang sesuatu yang menganggu darinya. Mereka menjadikannya sebagai tuntunan hidup, berharap darinya pahala tanpa bersikap secara berlebih-lebihan.

Pelajaran-Pelajaran dan Faedah-Faedah Hadis
1. Penjelasan tentang keutamaan menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan kaum muslimin yang mengandung pahala besar dan agung.

2. Luasnya rahmat Allah dan besarnya pahala-Nya. Allah membalas laki-laki ini dengan balasan yang besar, dengan memasukkannya ke surga lantaran amal yang sedikit, yaitu membuang sesuatu yang mengganggu dari jalan.

3. Sejauh mana kaum muslimin menyelisihi ajaran-ajaran agama mereka. Sebagian tidak hanya tidak bersedia membuang sesuatu yang mengganggu dari jalan kaum muslimin, bahkan membuang sampah rumahnya dan sisa makanannya di jalan kaum muslimin.

4. Pohon yang boleh ditebang adalah yang mengganggu kaum muslimin. Pohon yang berguna bagi kaum muslimin, seperti pohon yang dipakai untuk berteduh, tidak boleh ditebang. Rasulullah SAW mengancam penebangnya dengan api neraka. Dalam hadis, “Penebang bidara akan dibenamkan kepalanya oleh Allah di neraka.” (Dinisbatkan oleh Al-Bani dalam Silsilah Shahihah (2/175), no. 615, kepada Baihaqi dan lain-lainnya).

Sebagai sebuah ilustrasi, silakan simak video berikut ini:

Allahu a'lam...

Bagikan:

Arsip