Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema pendidikan. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.
Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema keluarga. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.
Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema pemuda. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.
Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema kepemimpinan. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.
Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema pribadi Islami. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.
Berbagai unggahan BonoEdumedia.com dalam bentuk video. Silakan kunjungi dan simak setiap video kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.
Perang Badar kubro terjadi pada tahun ke 2 hijriyah. Pada perang ini
Rasulullah SAW memimpin 313 atau 314 orang kaum muslimin yang sebagian
besarnya dari kaum Anshor.
Mereka membawa 70 ekor unta dan 2 atau 3 ekor kuda saja. Sementara kaum
kafir Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan berjumlah1000 orang.
Diantaranya 600 tentara berbaju besi dan 400 tentara pejalan kaki. 100
ekor kuda berbaju besi serta 700 ekor unta. Perang ini dilatarbelakangi
pencegatan kafilah dagang Quraisy.
Namun upaya pencegatan itu diketahui oleh pihak Quraisy sehingga mereka
meminta bantuan kepada kaumnya di Mekah. Mekah pun mengeluarkan
orang-orang terbaik mereka dengan persenjataan lengkap.
Pencegatan ini dilakukan sebagai bentuk tuntutan hak kaum muslimin
terhadap kaum kafir Quraisy, yang harta mereka pernah di rampas semasa di
makkah karena mempertahankan keimanannya.
Sebelum peperangan terjadi Rasulullah SAW meminta pendapat kaum Anshor
terkait keterlibatan mereka dalamperang ini. Mereka menjawab yang diwakili oleh Sa’ad bin Mu’adz : “Ya
Rasulullah, kami telah beriman kepadamu dan membenarkan
risalahmu.
Kami telah menyaksikanbahwa apa yang kamu bawa adalah benar dan kami telah berjanji setia
kepadamu untuk mendengar dan ta’at atas semua arahan dan perintahmu. Oleh
karena itu lanjutkan wahai Rasulullah apa yang menjadi kehendakmu kami akan
tetap bersamamu.
Demi Allah yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, jikalau engkau
bentangkan lautan di hadapan kami maka kami akan mengarunginya bersamamu.
Tiada seorangpun dari kami yang akan tinggal.
Kami sangat bergembira untuk bertemu dengan musuh kami besok. Kami kaum
yang sabar ketika berperang dan tidak akan berbelok ketika bertemu musuh.
Berangkatlah bersama kami dengan berkah Allah.”
Rasulullah sangat gembira mendengar hal itu, lalu beliau bersabda:
“Berangkatlah kalian dengan berkah Allah. Bergembiralah! Allah telah
menjanjikan kepadaku untuk berhadapan dengan salah satu kelompok, apakah
kafilah dagang ataukah tentara perang.”
Kemudian Rasulullah SAW berangkat hingga sampai ke pinggir Badar dan
berhenti disitu. Lalu Hubaib bin Mundzir bertanya: “Wahai Rasulullah apakah
tempat ini Allah tetapkan untukmu atau ini bagian dari strategi perang dan
tipu daya?”
Rasul menjawab: “Ini adalah bagian dari strategi perang dan tipu daya.”
Maka Hubaib bin Mundzir menyampaikan pendapatnya untuk berpindah ke tempat
lain di sekitar sumur Badar dan setelah sampai di tempat itu Sa’ad bin
Mu’adz menyarankan mendirikan tendauntukRasulullah SAW di belakang tentara Islam.
Dalam perang ini 22 orang sahabat nabi SAW gugur sebagai syuhada. Di
pihak musyrikin Mekah 70 orang tewas termasuk pemimpin mereka yaitu Abu
Jahal dan 70 lainnya terluka.
Perang ini pun dimenangkan oleh kaum muslimin. Terdapat sekitar 68 orang tawanan perang suku Quraisy yang
diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk diperlakukan dengan baik, sabdanya
SAW: “Perlakukanlah tawanan itu dengan baik.”
Sebahagian tawanan menebus kebebasan mereka dengan membayar antara 1000
Dirham sampai 4000 Dirham karena mereka orang kaya. Sementara ada sebahagian
tawanan yang dibebaskan tanpa membayar tebusan karena mereka tergolong
miskin.
Dan ada sebagian lagi yang dibebani mengajar anak-anak kaum Muslimin
sebelum dibebaskan karena mereka adalah di antara orang-orang yang
terpelajar. Allah berfirman dalam surat Ali Imron ayat 123-127 terkait
perang ini:
”Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu
adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah Karena itu bertakwalah kepada
Allah, supaya kamun mensyukuri Nya.(123)
(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: "Apakah tidak cukup
bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan
(dari langit)?"(124)
Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang
kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu
Malaikat yang memakai tanda.(125)
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai
kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan
kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.(126)
Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bala bantuan itu) untuk
membinasakan segolongan orang-orang yang kafir, atau untuk menjadikan mereka
hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa.(127)
Simak video ilustrasinya berikut ini:
Sebagai tugas hari ini silakan kerjakan latihan soal pada halaman 33-34
pada form berikut ini!
Mari bantu menebarkan kebaikan kepada semuanya dengan klik Like (suka),
Subscribe, dan Share (bagi). Semoga menjadi bagian amal shalih dan jariyah
bagi kita semua.
Kompetensi dasar: 1. Menyebutkan bentuk perlawanan dan penyiksaan kaum kafir Quraisy terhadap
Rasulullah SAW 2. Mengetahui Tokoh kafir Quraisy yang begitu jahat terhadap rasulullah
SAW 3. Menyebutkan beberapa sahabat yang mendapatkan siksaan 4. Mengetahui bentuk-bentuk penyiksaan yang dialami sahabat 5 Menyebutkan sahabat yang syahid pertama kali
Penjelasan materi: Kaum Quraisy menyadari bahwa menghentikan
Rasulullah Saw dengan cara damai tidak membuahkan hasil apapun. Mereka mulai
berfikir untuk menghentikan dakwah Rasulullah Saw, dengan kekerasan dan
penyiksaan, dengan harapan dakwah berhenti dan pengikut Rasulullah kembali
ke agama mereka.
Meskipun Abu Thalib dan Bani Hasyim berusaha sekuat tenaga melindungi
Rasulullah Saw, namun siksaan dari kaum Quraisy tidak dapat dihindari.
Seorang Quraisy bernama ,’Uqbah bin Abi Mu’ith mencekik leher Rasulullah
dengan kain ketika beliau sedang shalat di ka’bah.
Kemudian Abu Bakar datang menyelamatkannya dengan memegang kedua lengan
‘Uqbah menjauhkannya dari Nabi Saw, seraya berkata :“Apakah kalian hendak
membunuh seorang yang mengucapkan tuhan-ku adalah Allah.“
Uqbah dan kawan-kawannya berbalik menyerang Abu bakar dengan memukuli Abu
bakar memakai sandal kayu mereka hingga Abu bakar pingsan.Uqbah juga
membuang kotoran hewan di punggung dan kepala Rasulullah Saw, ketika beliau
sedang sujud.
Selain penyiksaan fisik penyiksaan psikis juga datang dari pihak keluarga
sendiri yaitu paman beliau Abu Lahab. Dengan penuh kesombongan ia
memerintahkan kedua anaknya Utbah dan Utaibah untuk menceraikan istri-istri
mereka yaitu Zainab dan Ruqqayah binti Muhammad. Betapa malu dan sedihnya
Khadijah dan kedua putri Rasulullah.
Demikian pula halnya dengan para sahabat. Masing-masing dari mereka telah
merasakan berbagai macam penyiksaan.
Ustman bin affan ketika pamannya tahu dia masuk Islam pamannya marah dan
memerintahkan dia untuk keluar Islam kembali ke agama Quraisy, jika tidak
dia akan menyiksanya. Ustman tetap tidak mau maka pamannya mengurungnya di
kamar gelap dan dirantai tanpa mendapatkan makan dan minum.
Zubair bin Awam juga mendapatkan penyiksaan dari pamannya ketika pamannya
tahu keIslaman zubair. Zubair dikurung di kamar gelap diikat dan diasapi
hingga sulit bernafas.
Bilal bin Rabah seorang budak yang disiksa oleh tuannya Umaiyah bin Khalaf
Al Jamhi diikat kedua tangannya, dilepas bajunya, dijemur di bawah terik
matahari di atas kerikil panas, ditimpuk dadanya dengan batu besar. Begitu
kerasnya siksaan yang dialami Bilal, dia hanya mampu berucap “ahadun ahadun”
yang berarti “ yang maha esa, yang maha esa”.
Pada saat penyiksaan sahabat Bilal berlangsung oleh majikannya Umayah bin
Khalaf, Abu Bakar melihat, dia merasa iba, kasihan atas siksaan yang dialami
sahabatnya. Kemudian bergegas menuju ke Umaiyah dan bilang hendak membeli
bilal. Setelah Bilal dibeli oleh Abu Bakar seketika itulah bilal
dimerdekakan.
Yasir bersama istrinya menerima penyiksaan yang sangat dasyat. Penyiksaan
yang dilakukan oleh Abu Jahal dengan penyiksaan yang tidak
berperikemanusiaan. Sumayah ditikam dengan besi panas pada kemaluannya
hingga dia wafat. Dialah wanita pertama kali syahid. Demikian pula suaminya
meninggal karena siksaan. Rasulullah SAW mendoakan mereka “ Bersabarlah
wahai keluarga Yassir sesungguhnya tempat kalian adalah surga”.
Simak video ilustrasinya berikut ini:
Sebagai tugas pembelajaran hari ini, silakan kerjakan soal latihan pada
buku paket halaman 34 (Bab 6. Perlawanan dan Penyiksaan Nomor 1-10). Lalu
salin jawaban dan kirimkan ke form berikut ini:
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semuanya selalu dalam kondisi sehat dan
semangat.
Tujuan pembelajaran hari ini adalah:
1. Siswa mampu memahami penggunaan kata should / should not. 2. Siswa mampu praktik menggunakan kata should / should not.
Kita menggunakan kata "should" untuk memberikan saran.
Contoh 1:
It is raining today.
(Hari ini hujan) I should bring an umbrella. (Saya seharusnya membawa payung)
I should not go out in light clothes.
(Saya seharusnya tidak keluar dengan pakaian tipis)
Contoh 2: It is sunny today. (Hari ini cerah) Susan goes to the beach. (Susan pergi ke pantai) She should wear sunglasses. (Dia seharusnya memakai kacamata) She should not forget to use sunblock. (Dia seharusnya tidak lupa memakai krim pelindung panas)
Contoh 3:
It is snowy today. (Hari ini bersalju) Let's go ice skating. (Ayo bermain seluncur es) We should wear thick jacket. (Kita seharusnya memakai jaket tebal) We should not forget to bring the skates. (Kita seharusnya tidak lupa membawa sepatu seluncur)
Contoh 4:
It is stormy today. (Hari ini berangin) You should close all the windows tightly. (Kamu seharusnya menutup semua jendela dengan rapat) You should not play outside. (Kamu seharusnya tidak bermain di luar rumah)
POLA KALIMAT SUBJECT + SHOULD + VERB 1 + OBJECT
I should go home. He should shovel the snow. They
should fix the bike.
SUBJECT + SHOULD NOT + VERB 1 + OBJECT She
should not come to school. You should not eat rotten
food. We should not waste water.
Untuk latihan soal hari ini, silakan kerjakan soal latihan pada halaman
79 (C. 2-6) pada form berikut ini!
Referensi:
Sulaiman, S.B. 2016. Basic English Primary 5. Jakarta: YudhistiraMurphy, Raymon. 1998. English Grammar in Use. UK: Cambridge University Press
Mari bantu menebarkan kebaikan kepada semuanya dengan klik Like (suka),
Subscribe, dan Share (bagi). Semoga menjadi bagian amal shalih dan jariyah
bagi kita semua.
Mari bantu menebarkan kebaikan kepada semuanya dengan klik Like (suka),
Subscribe, dan Share (bagi). Semoga menjadi bagian amal shalih dan jariyah
bagi kita semua.
Mari bantu menebarkan kebaikan kepada semuanya dengan klik Like (suka),
Subscribe, dan Share (bagi). Semoga menjadi bagian amal shalih dan jariyah
bagi kita semua.
Indikator : 1. Siswa dapat menyebutkan makna puasa sunah dengan benar 2. Siswa mampu menyebutkan macam-macam puasa sunah 3. Siswa mampu untuk menyebutkan hal-hal yang membatalkan puasa 4. Siswa mampu menyebutkan hari-hari yang diharamkan puasa
a. Pengertian puasa Shaum atau puasa secara bahasa bermakna al-imsak atau menahan diri
dari sesuatu seperti menahan diri dari makan atau berbicara. Makna shaum seperti
ini dipakai dalam ayat ke-26 surat Maryam. “Maka makan dan minumlah kamu,
wahai Maryam, dan tenangkanlah hatimu; dan jika kamu bertemu seseorang,
maka katakanlah saya sedang berpuasa dan tidak mau berbicara dengan
siapapun.”
Sedangkan secara istilah, shaum adalah menahan dari dari dua jalan
syahwat, mulut dan kemaluan, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan pahala puasa
mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
b. Macam-macam puasa sunah 1. Puasa Syawal Puasa syawal adalah puasa sunah 6 hari yang dilakukan di bulan
Syawal, dimulai pada hari ke-2 (setelah Idul Fitri) sampai hari ke-7. Cara
pelaksanaan puasa syawal bisa berturut turut dan boleh juga tidak .
Artinya :
"Barang siapa berpuasa dibulan Ramadhan, kemudian diikuti dengan enam hari di bulan syawal maka yang demikian itu seolah-olah
berpuasa setahun penuh" (HR. Muslim)
2. Puasa Arafah Di Arafah seluruh jama’ah haji berkumpul dalam waktu yang
bersamaan. Pada saat itulah umat islam yang sedang melakukan haji (wukuf) di
Arafah tidak disunahkan untuk berpuasa arafah. Tetapi bagi umat islam yang
tidak sedang melakukan haji (wukuf) disunahkan untuk berpuasa arafah.
Puasa arafah adalah puasa sunah yang dikerjakan pada tanggal 9
Dzulhijah bagi umat islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
3. Puasa Senin-Kamis Dinamakan puasa senin kamis karena puasa ini dikerjakan pada hari senin
dan kamis di luar puasa wajib. Puasa senin kamis ini merupakan sunah
Nabi Muhammad SAW.
4. Puasa Daud Puasa daud adalah puasa dengan cara satu hari puasa, satu hari tidak,
puasa daud bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud As.
5. Puasa 3 hari pada pertengahan bulan (menurut kalender
islam)(Yaumil Bidh), tanggal 13, 14, dan 15
6. Puasa Sya’ban (Nisfu Sya’ban) pada awal pertengahan bulan
Sya’ban
c. Sunah-sunah Ketika Menjalankan Ibadah Puasa 1. Bersahur walaupun sedikit makanan atau minuman 2. Melambatkan bersahur 3. Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji 4. Segera berbuka setelah masuknya waktu berbuka 5. Mendahulukan berbuka daripada sembahyang Maghrib 6. Berbuka dengan buah tamar/kurma, jika tidak ada dengan air 7. Membaca doa berbuka puasa
d. Hal-hal / Perkara Yang Membatalkan Puasa 1. Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan 2. Muntah dengan sengaja 3. Bersetubuh atau mengeluarkan mani dengan sengaja 4. Kedatangan haid atau nifas 5. Melahirkan anak atau keguguran 6. Gila walaupun sekejap 7. Mabuk ataupun pengsan sepanjang hari 8. Murtad atau keluar daripada agama Islam
e. Perkara-perkara yang Makruh dilakukan saat Berpuasa 1. Selalu berkumur-kumur 2. Merasa makanan dengan lidah 3. Berbekam kecuali perlu 4. Mengulum sesuatu
f. Hikmah / Manfaat Puasa Hikmah dari ibadah shaum itu sendiri adalah melatih manusia untuk
sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah
‘gigih dan ulet’ seperti yang dimaksud dalam QS. Ali ‘Imran : 146
“Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah
besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena
bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah
(kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar”
g. Waktu-waktu Di haramkan Puasa 1. Pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha Di haramkan berpuasa pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, baik itu
untuk mengqadha puasa yang ditinggalkan, membayar kafarat, maupun sebagai
puasa sunah.
2. Pada Hari Tasyriq Puasa pada hari-hari tasyriq yaitu puasa pada tanggan 10,11, 12, dan 13
Djulhizah juga diharamkan.
h. Waktu-waktu yang di makruhkan berpuasa 1. Mengkhususkan pada bulan Rajab saja Berpuasa satu bulan penuh pada bulan rajab merupakan amalan yang
dimakruhkan.
2. Puasa dhar Puasa dhar adalah puasa yang dilakukan secara terus menerus setiap
hari.
3. Mengkhususkan pada hari jum’at untuk berpuasa
Sebagai ilustrasi, silakan simak video berikut ini:
A. Standar Kompetensi Mengerti tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan aqidah yang benar
yang digali dari Al Qur`an, As Sunah, dalil-dalil naqly dan aqly,
menanamkannya dalam jiwa, dan membersihkannya dari bid`ah dan khurofat yang
mungkin mengotorinya.
B. Kompetensi Dasar Memahami pentingnya ma‟rifatullah untuk meningkatkan iman dan taqwa
dalam kehidupan manusia melalui ayat-ayat dalam Al Qura‟an.
C. Indikator Pencapaian Hasil 1. Peserta mengetahui arti Ar Rahman & Ar Rahim 2. Peserta mengetahui ayat tentang Ar Rahman & Ar Rahim 3. Peserta memahami makna Ar Rahman & Ar Rahim melalui kisah dan
nasihat
D. Uraian Materi Asy-Syaikh Muhammad Khalil Al-Harras mengatakan, “Keduanya adalah
nama yang mulia dari nama-nama Allah. Kedua nama ini menunjukkan bahwa
Allah memiliki sifat rahmat, kasih sayang, yang merupakan sifat hakiki bagi Allah
dan sesuai dengan kebesaran-Nya.” Kedua nama Allah ini disebutkan dalam
banyak ayat dan hadits Nabi, diantaranya:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
(Al-Fatihah: 1)
“Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (Al-Fatihah: 3)
Maknanya, menurut Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin,
“Ar-Rahman artinya Yang memiliki rahmat, kasih sayang yang luas, karena wazan
(bentuk kata) fa‟lan dalam bahasa Arab menunjukkan makna luas dan penuh.
Semisal dengan kata „Seorang lelaki ghadhbaan,‟ artinya penuh kemarahan.
Sementara, Ar-Rahiim adalah nama Allah yang memiliki makna kata kerja
dari rahmat (yakni Yang merahmati, Yang mengasihi), karena wazan fa‟iil
bermakna faa‟il, sehingga kata tersebut menunjukkan perbuatan (merahmati,
mengasihi).
Oleh karena itu, paduan antara nama Ar-Rahman dan Ar-Rahim
bermakna rahmat Allah itu luas dan kasih sayang-Nya akan sampai kepada
makhluk-Nya.”
Adakah perbedaan antara nama Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim? Tentu ada
sisi perbedaannya, karena setiap nama punya makna yang khusus.
Berikut ini penjelasan sebagian ulama tentang perbedaan diantara keduanya.
Al-Arzami mengatakan: “Ar-Rahman artinya Yang Maha Pengasih terhadap seluruh
makhluk, sedangkan Ar-Rahim artinya Yang Maha Pengasih terhadap kaum
mukminin.” (Tafsir Ibnu Jarir Ath-Thabari, Tafsir Basmalah)
Dengan demikian, dikatakan bahwa yang dimaksud dengan Ar-Rahman
adalah yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu di dunia, karena bentuk
kata/wazan fa‟lan itu menunjukkan penuh dan banyak. Sedangkan Ar-Rahim, yang
rahmat-Nya khusus terhadap kaum mukimin di akhirat.
Akan tetapi, ada pula yang mengatakan sebaliknya. Ibnul Qayyim
memandang bahwa Ar-Rahman menunjukkan sifat kasih sayang pada Dzat Allah (yakni
Allah memiliki sifat kasih sayang), sedangkan Ar-Rahim menunjukkan bahwa sifat
kasih sayang-Nya terkait dengan makhluk yang dikasihi-Nya.
Sehingga seakan-akan nama Ar-Rahman adalah sifat bagi-Nya, sedangkan
nama Ar-Rahim mengandung perbuatan-Nya, yakni menunjukkan bahwa Dia
memberi kasih sayang kepada makhluk-Nya dengan rahmat-Nya, jadi ini sifat
perbuatan bagi-Nya. Apabila Anda hendak memahami hal ini, perhatikanlah firman
Allah:
“Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Al-Ahzab: 43)
“Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.”
(At-Taubah: 117)
Allah l tidak menyebutkan dengan nama Ar-Rahman sama sekali. Dengan
itu, Anda tahu bahwa makna Ar-Rahman adalah Yang memiliki sifat kasih sayang
dan makna Ar-Rahim adalah Yang mengasihi dengan kasih sayang-Nya.
(Syarah Nuniyyah, Ahmad Isa) Al-Harras mengatakan, ini adalah pendapat yang
terbaik dalam membedakan kedua nama tersebut.
Berikut ini kutipan penjelasan Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa‟di
tentang keagungan dua nama Allah l tersebut.
Ar-Rahman dan Ar-Rahim, adalah dua nama yang menunjukkan bahwa
Allah memiliki kasih sayang yang luas dan agung. Kedua nama ini meliputi
segala sesuatu dan meliputi segala makhluk. Allah telah menetapkan kasih sayang
yang sempurna bagi orang-orang bertakwa yang mengikuti para nabi dan
rasul-Nya.
Oleh karena itu, mereka mendapatkan kasih sayang sempurna yang
bersambung dengan kebahagiaan yang abadi.
Adapun orang-orang yang selain mereka terhalang dari kasih sayang
yang sempurna ini, karena mereka sendiri yang menolaknya dengan cara
tidak memercayai berita (Ilahi) dan berpaling dari perintah. Oleh karena itu,
janganlah mereka mencela siapapun kecuali diri mereka sendiri.
Mereka (yang bertakwa) mengimani bahwa Allah Maha Rahman dan
Maha Rahim, memiliki rahmat yang agung, dan rahmat-Nya terkait dengan
makhluk-Nya yang dirahmati, sehingga nikmat seluruhnya adalah buah dari
rahmat-Nya.
Orang yang memerhatikan nama Allah Ar-Rahman, dan bahwa Allah Maha
luas rahmat-Nya, memiliki kasih sayang yang sempurna, dan kasih sayang-Nya
telah memenuhi alam semesta baik yang atas maupun yang bawah, serta
mengenai seluruh makhluk-Nya, serta mencakup dunia dan akhirat; juga mentadaburi
ayat-ayat yang menunjukkan semacam makna ini:
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (Al-A‟raf: 156)
“Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
kepada manusia.” (Al-Hajj: 65)
“Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah
menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Dzat yang berkuasa seperti)
demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Ar-Rum: 50)
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan
untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.” (Luqman: 20)
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya),
dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah
kamu meminta pertolongan.” (An-Nahl: 53)
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak
dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (An-Nahl: 18)
Juga ayat-ayat setelahnya yang menunjukkan pokok-pokok nikmat,
dan cabangnya yang mengandung salah satu dari sekian banyak buah rahmat
Allah.
Oleh karenanya, Allah berfirman di akhirnya: “Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri
(kepada-Nya).” (An-Nahl: 81)
Lalu mentadaburi surat Ar-Rahman dari awal hingga akhirnya, karena surat
itu adalah ungkapan dari penjabaran rahmat Allah l; maka semua ragam makna
dan corak nikmat yang ada padanya adalah rahmat dan kasih
sayang-Nya.
Oleh karena itu, Allah mengakhiri surat itu dengan menyebutkan apa yang
Allah siapkan untuk orang-orang yang taat di dalam surga, berupa kenikmatan
abadi yang sempurna, yang merupakan buah dari rahmat-Nya. Oleh karenanya,
Allah menamai surga dengan rahmat, sebagaimana dalam ayat-Nya:
“Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada
dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.” (Ali „Imran: 107)
Dalam hadits shahih disebutkan: “Allah lebih penyayang terhadap hamba-Nya daripada seorang ibu
terhadap anaknya.”
Dalam hadits lain disebutkan: “Sesungguhnya Allah telah menuliskan sebuah tulisan di sisi-Nya, di atas
Arsy-Nya „Sesungguhnya rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku‟.”
Ringkas kata, Allah telah menciptakan makhluk dengan rahmat-Nya dan mengutus para rasul
kepada mereka karena rahmat-Nya pula. Allah l memerintah dan melarang mereka
serta menetapkan syariat untuk mereka karena rahmat-Nya.
Allah melingkupi mereka dengan kenikmatan lahir dan batin karen rahmat-Nya. Dia mengatur
mereka dengan berbagai aturan dan melindungi mereka dengan berbagai
perlindungan karena rahmat-Nya, serta memenuhi dunia dan akhirat dengan
rahmat-Nya.
Oleh karena itu, urusan ini tidak akan menjadi baik dan mudah, begitu
pula tujuan dan berbagai tuntutan tidak akan terwujud melainkan karena
rahmat-Nya.
Bahkan, kasih sayang-Nya melebihi semua itu, lebih agung dan lebih
tinggi. Apatah lagi, orang-orang baik dan bertakwa akan mendapatkan bagian
terbesar dan kebaikan terbanyak dari rahmat-Nya.
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik.” (Al-A‟raf: 56)
Mengimani nama Allah tersebut akan menambah rasa syukur kita kepada
Allah, karena berbagai nikmat yang dikaruniakan Allah kepada kita, baik yang
ada dalam organ tubuh, kebutuhan keseharian, alam sekitar kita, maupun
alam semesta ini semuanya, adalah semata-mata buah dari kasih sayang-Nya,
yang mengharuskan kita untuk tunduk dan bersyukur kepada-Nya, serta
membalasnya dengan ketaatan, bukan dengan kemaksiatan dan kerusakan.
Contoh Kisah
Kisah Ali dan Orang Miskin Saat Ali sedang pergi ke masjid, datanglah seorang miskin yang meminta
uang untuk membeli nasi sarapan pagi. Ali memberinya uang sejumlah yang
diminta orang miskin tersebut.
Keesokan harinya, peristiwa tersebut kembali terjadi dengan orang miskin yang sama. Esoknya lagi dan seterusnya orang miskin tersebut selalu datang meminta
uang kepada orang kaya ini dan setiap kali datang selalu diberinya uang tanpa
pamrih.
Sampai suatu saat, orang kaya ini berjalan-jalan ke pasar dan melihat orang
miskin tersebut. Ali terkejut melihat apa yang dilakukan orang miskin tersebut di sudut
pasar.
Ternyata orang miskin tersebut sedang berjudi bersama banyak orang.
Betapa kecewa hatinya karena orang miskin tersebut rutin diberikan uang untuk
sarapan tiap paginya.
Ingin ditegurnya tetapi berat hati pula. Ali sengaja mendekat dan orang
miskin itu sebenarnya mengetahui kedatangannya namun pura-pura tidak
mengenalnya.
Keesokan harinya, sebagaimana biasa orang kaya ini didatangi kembali
orang miskin itu meminta uang untuk sarapan pagi. Tahukah apa yang terjadi?
Apakah orang kaya ini rela memberikan uangnya kepada orang miskin itu
sebagaimana hari-hari sebelumnya?
Kemungkinan besar bahkan hampir pasti orang kaya dermawan tidak
lagi memberikan uangnya kepada orang miskin tersebut karena sudah
mengetahui keburukan dan kedustaannya.
Maha Suci Allah dari segala sifat atau kelemahan manusia, karena itulah
manusia dengan segala keterbatasannya. Berbeda dengan Allah, Yang Maha Pengasih. Disaat hamba-Nya datang
kepada-Nya memohon diberikan harta, maka Allah berikan. Hamba-Nya tidak
meminta pun tetap Allah berikan harta.
Sebagai ilustrasi silakan simak video berikut ini: