"Menyebarluaskan Pengetahuan..."

Keislaman Hamzah dan Umar

Kompetensi dasar:

1. Menyebutkan bagaimana keislaman Hamzah
2. Menceritakan bagaimana keislaman Umar bin Khatab
3. Mengetahui ayat Al Qur’an menyentuh hati Umar bin Khatab.
4. Menyebutkan pengaruh atas masuk islamnya hamzah dan Umar bin Khatab

Penjelasan materi:

Pada bulan Dzul Hijjah tahun ke 6 dari masa kenabian, Hamzah bin Abdul Muthalib memeluk Islam. Berawal dari laporan seorang budak wanita yang menyaksikan penyiksaan Abu Jahal kepada Rasulullah Saw. 

Abu Jahal memukul Rasulullah saw hingga berdarah. Hamzah tidak terima atas perlakuan Abu jahal terhadap keponakannya, kemudian segera mendatangi Abu Jahal, lalu berkata,” Hai lelaki hina, engkau berani mencaci keponakanku, padahal aku telah memeluk agamanya!”.

Keislaman Hamzah berlangsung dengan singkat. Tidak butuh waktu lama untuk memilih islam dan membela Rasulullah Saw. Hamzah menjadi orang terdepan dalam melindungi Rasulullah Saw hingga dia syahid di perang uhud setelah hijrah ke kota Madinah.

Menyusul setelah keislaman Hamzah bin Abdul Muthalib, keislaman Umar bin Khatab. Berawal dari doa Rasulullah Saw “ Ya Allah muliakanlah Islam ini dengan salah satu dari dua orang yang lebih engkau cintai, Umar bin Khatab atau Amru bin Hisyam (Abu Jahal)”.

Pada masa kekafirannya sebenarnya hati Umar bin Khatab tersentuh dengan ayat-ayat yang dibaca oleh Nabi Muhammad Saw. Yaitu ketika Umar keluar mengintai Rasulullah dia mendapati Rasulullah Saw sedang membaca Al Qur’an. 

Umar ta’jub dengan keindahan bahasa Al Qur’an. Yang dibaca Rasulullah Saw adalah beberapa ayat dari surat al Haaqoh:

اِÙ†َّÙ‡ُ Ù„َÙ‚َÙˆْÙ„ُ رَسُÙˆْÙ„ٍ ÙƒَرِÙŠْÙ…ٍ * ÙˆَÙ…َا Ù‡ُÙˆَ بِÙ‚َÙˆْÙ„ِ Ø´َاعِرٍ Ù‚َÙ„ِÙŠْÙ„ًَ Ù…َا تُؤْÙ…ِÙ†ُÙˆْÙ†َ

Artinya: “Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. sedikit sekali kamu beriman kepadanya.”

Umar berbisik dalam hati jangan-jangan perkataan dukun. Rasulullah melanjutkan bacaannya:

ÙˆَÙ„َا بِÙ‚َÙˆْÙ„ِ ÙƒَاهِÙ†ٍ Ù‚َÙ„ِÙŠْÙ„ًَ Ù…َا تَØ°َÙƒَّرُÙˆْÙ†َ * تَÙ†ْزِÙŠْÙ„ٌ Ù…ِÙ†ْ رَ بِ الْعَالَÙ…ِÙŠْÙ†َ

Artinya: “dan bukan pula perkataan tukang tenun. sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.”

Sejak itulah sebenarnya hati Umar tertarik dengan Islam, hanya saja masih belum ditampakkan.

Menyaksikan pertengkaran yang marak antara pengikut Rasulullah Saw dengan kaum Quraisy. Pertengkaran antara anak dengan bapak, anak dengan paman, dengan saudara dan kerabat karena sebagian masuk Islam dan sebagian yang lain tetap kafir.

Umar marah dan ingin membunuh Rasulullah Saw, dia beranggapan Muhammad pemicu dari pertengkaran tersebut. Umar bin Khatab keluar sambil menghunuskan pedang, bergegas mencari Rasulullah Saw. 

Pada saat bersemangat mencari Rasul dia berjalan menuju baitul Arqom dia berjumpa seorang sahabat bernama Nu’aim bin Abdullah. Karena Nu’aim mengetahui Umar marah dan hendak membunuh Rasulullah Saw maka dia berkata: “Bagaimana engkau hendak membunuh Muhammad sedangkan adikmu sediri telah masuk Islam."

Umar bin Khatab berbalik arah dan menuju rumah saudaranya Fatimah binti Khatab. Saat itu Khabab bin Al Art sedang mengajarkan Al Qur’an kepada Fatimah dan suaminya Said bin Zaid. 

Mendengar suara Umar di luar rumah mereka semua ketakutan, Fatimah menyembunyikan lembaran Al Qur’an. Umar masuk marah-marah dan menghajar adik iparnya. 

Fatimah mencoba membela suaminya kemudian Umar menamparnya hingga keluar darah dari mulutnya. Terjatuhlah lembaran yang disembunyikan Fatimah. Saat melihat adiknya berdarah Umar menyesal, dia hendak mengambil lembaran Al Qur’an. Fatimah melarangnya dan memintanya untuk mandi dan bersuci terlebih dahulu.

Setelah mandi Umar mengambil lembaran yang bertuliskan Al Qur’an surat Thoha ayat 1 sampai 14. Hatinya bergetar tersentuh dengan ayat-ayat Allah Swt. Kemudian dia meminta untuk diantar bertemu Rasulullah Saw. 

Diantarlah Umar menuju Rasulullah yang berada di rumah Arqam bin Abil Arqam sedang mengajarkan Islam. Para sahabat terkejut dengan datangnya Umar.

Kemudian Hamzah meminta izin untuk menghadapi Umar jikalau dia datang untuk membuat kekacauan. Rasulullah Saw meminta sahabat tetap tenang kemudian berdiri dan menyambut Umar bertanya: “Apa yang membawamu datang kemari wahai putra Khattab?” Umar kemudian bersyahadat dan menyatakan keIslamannya. Rasulullah bertakbir dan diikuti oleh seluruh sahabat yang menyaksikan.

Kaum muslimin bersyukur dan bergembira, karena masuknya Umar bin Khatab ke dalam agama Islam. Mereka lebih merasa nyaman dan bebas beribadah, karena orang kafir Quraisy tidak lagi berani berbuat aniaya kepada mereka dengan semena-mena. Kaum muslimin merasa bangga (izzah) atas keislamannya setelah masuk islam Hamzah dan Umar bin Khatab.

Sebagai ilustrasi, silakan simak video berikut ini:
1. Keislaman Hamzah bin Abdul Muthalib

2. Keislaman Umar bin Khattab

Untuk tugas hari ini silakan kerjakan latihan soal di buku paket halaman 41 (1-10) atau pada form berikut ini:

Jazakumullah khairan katsir
Allahu a'lam



Bagikan: