"Menyebarluaskan Pengetahuan..."

BonoEdumedia.com: PENDIDIKAN

Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema pendidikan. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

BonoEdumedia.com: KELUARGA

Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema keluarga. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

BonoEdumedia.com: PEMUDA

Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema pemuda. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

BonoEdumedia.com: KEPEMIMPINAN

Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema kepemimpinan. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

BonoEdumedia.com: PRIBADI ISLAMI

Berbagai tulisan BonoEdumedia.com dengan tema pribadi Islami. Silakan kunjungi dan simak setiap tulisan kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

BonoEdumedia.com: VIDEO

Berbagai unggahan BonoEdumedia.com dalam bentuk video. Silakan kunjungi dan simak setiap video kami. Dapatkan khasanah pengetahuan bermakna untuk hidup Anda.

WEBINAR: Yuk, Kenal Lebih Dekat dengan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan (EWPK)

Pendidikan Kepramukaan menjadi ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan menengah. Hal ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014. Pendidikan Kepramukaan dapat menjadi wadah pembentukan karakter dan kecakapan hidup peserta didik. Bagaimana model penerapan Pendidikan Kepramukaan yang dapat dilakukan di sekolah? Mari kita simak penjelasannya dalam webinar "Yuk, Kenal Lebih Dekat dengan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan (EWPK)", webinar akan dilaksanakan pada: Hari/tanggal: Senin, 30 Mei 2022
Waktu: Pukul 09.00 - 12.00 WIB Selamat menyimak webinar: Keynote Speech: Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd (Direktur Sekolah Dasar) Narasumber: 1. Ahmad Istajib (Pelatih Kwartir Daerah Jawa Tengah) 2. Oddo Hadinata (Tenaga Ahli Direktorat Sekolah Dasar) 3. Sahirno, S.Pd (Kepala SDN Kemasan 03, Kab. Sukoharjo) Moderator: Wety Yuliawati (Direktorat Sekolah Dasar) >>> Silakan isi link presensi untuk mendapatkan e- sertifikat. Berikut ini link presensinya DI SINI. >>> E-sertifikat akan dikirimkan ke email peserta yang telah mengisi link presensi. Berikut ini Materi Webinar: 1. Mengenal EWPK
2. Penerapan EWPK
3. Implementasi EWPK

Bagikan:

Peran Permainan Tradisional Rangku Alu dalam Aktivitas Pendidikan Jasmani


PERAN PERMAINAN TRADISIONAL RANGKU ALU
DALAM AKTIVITAS PENDIDIKAN JASMANI

Ragil Ramana Sunda, S.Or.
ragilsunda@gmail.com
Guru PJOK SDIT Robbani, Kab. Malang

Pendahuluan
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kesehatan, keterampilan motorik, dan nilai-nilai sosial melalui kegiatan fisik. Salah satu cara yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui permainan tradisional, di antaranya adalah permainan rangku alu. Permainan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga dapat menjadi sarana pembelajaran yang bermanfaat dalam pengembangan fisik dan mental siswa.

Pengenalan Permainan Rangku Alu

Rangku alu adalah permainan tradisional Indonesia yang biasa dimainkan oleh anak-anak. Permainan ini melibatkan kecepatan, keseimbangan, koordinasi, dan kerja sama antar pemain. Rangku alu umumnya dimainkan di lapangan terbuka menggunakan alat berupa dua batang kayu yang diletakkan secara horizontal dan beberapa batang kayu kecil yang harus dilemparkan ke atas.



Berikut adalah beberapa ciri umum dari permainan tradisional:
1. Warisan Budaya: Permainan tradisional sering kali merupakan bagian dari warisan budaya suatu kelompok atau masyarakat. Mereka mungkin memiliki asal-usul sejarah atau legenda yang terkait dengan tradisi lokal.

2. Sederhana dan Alami: Permainan tradisional umumnya menggunakan alat yang sederhana dan mudah ditemukan di sekitar lingkungan masyarakat. Beberapa permainan bahkan mungkin tidak memerlukan alat sama sekali.

3. 
Pendidikan Nilai-nilai Sosial: Permainan tradisional sering kali menyertakan unsur-unsur pendidikan nilai-nilai sosial seperti kerja sama, kejujuran, toleransi, dan saling menghormati. Mereka dapat menjadi sarana untuk mendidik anak-anak tentang norma-norma sosial.

4. Bentuk Aktivitas Fisik: Banyak permainan tradisional mengandung unsur aktivitas fisik, yang dapat membantu dalam pengembangan keterampilan motorik, kebugaran fisik, dan kesehatan.

5. 
Keunikan Lokal: Setiap daerah atau kelompok budaya mungkin memiliki permainan tradisional yang unik dan khas. Keberagaman ini mencerminkan keanekaragaman budaya di seluruh dunia.

Manfaat Permainan Rangku Alu dalam Pendidikan Jasmani

1. Pengembangan Keterampilan Motorik: Rangku alu melibatkan gerakan tubuh yang kompleks, seperti melompat, menghindar, dan melempar. Hal ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus mereka dengan cara yang menyenangkan.

2. 
Peningkatan Keseimbangan dan Koordinasi: Permainan ini memerlukan keseimbangan tubuh dan koordinasi mata-tangan yang baik. Siswa harus dapat mengontrol gerakan tubuh mereka dengan tepat untuk berhasil dalam permainan.

3. Pembentukan Mental dan Strategi: Rangku alu bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga melibatkan aspek mental. Siswa perlu merencanakan strategi, memperkirakan waktu, dan berpikir cepat untuk merespons perubahan kondisi permainan.

4. 
Pembelajaran Sosial: Permainan ini mempromosikan kerja sama tim, komunikasi, dan pengembangan nilai-nilai sosial. Siswa belajar bekerja bersama-sama, menghormati aturan, dan memahami peran masing-masing dalam tim.

5. Penanaman Nilai Budaya dan Tradisional: Mengenalkan permainan tradisional seperti rangku alu dapat menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan siswa pada warisan budaya dan tradisional Indonesia. Hal ini mendukung upaya melestarikan nilai-nilai lokal.

Implementasi dalam Pembelajaran
1. Integrasi dalam Kurikulum: Rangku alu dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan jasmani sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler atau bahkan sebagai aktivitas rutin di kelas.

2. Pengembangan Kompetisi Antar Sekolah: Mengadakan kompetisi rangku alu antar sekolah dapat menjadi motivasi tambahan bagi siswa untuk terlibat dalam permainan ini. Ini juga menciptakan semangat kompetisi yang sehat di antara siswa. 

3. 
Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat: Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung permainan rangku alu dapat menjadi tambahan nilai positif, memperkuat hubungan antara sekolah, keluarga, dan komunitas.

Kesimpulan

Permainan tradisional seperti rangku alu memiliki potensi besar dalam meningkatkan aktivitas pendidikan jasmani. Selain memberikan manfaat fisik, permainan ini juga memperkaya nilai-nilai sosial dan budaya siswa. Dengan mengintegrasikan permainan tradisional ke dalam kurikulum, pendidikan jasmani dapat menjadi pengalaman pembelajaran yang lebih holistik dan menyenangkan bagi generasi muda.


Daftar pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Hidayat, A. (2015). Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Berbasis Permainan Tradisional di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, 3(1), 47-60

Sugiyanto. (2014). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Deepublish

Purnomo, B. (2016). Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Bagikan:

MENARIK: Pidato Mendikbudristek RI dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022

PIDATO
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
DALAM PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL
2 MEI 2022

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu.

Saudara-saudariku sebangsa dan setanah air,

Selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya.

Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.

Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.

Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.

Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar; supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.

Semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.

Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia.

Para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia yang saya banggakan,

Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar.

Selamat Hari Pendidikan Nasional.

Wassalamualaikuın warahmatullahi wabarakatuh,
Om shanti, shanti, shanti, om,
Namo buddhaya.

Jakarta, 2 Mei 2022
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nadiem Anwar Makarim

Bagikan: